Peleburan Dengan Tanur Induksi

1. Pendahuluan.

Penggunaan tanur induksi di industri pengecoran logam dewasa ini telah semakin berkembang. Hal ini terutama karena tanur induksi menjanjikan beberapa kelebihan antara lain:

  • Hasil peleburan bersih.
  • Mudah dalam mengatur/mengendalikan temperatur.
  • Komposisi cairan homogen.
  • Efisiensi penggunaan energi panas tinggi.
  • Dapat digunakan untuk melebur berbagai jenis material.

Namun demikian terdapat pula hambatan/kendala yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Infestasi biaya beban tetap yang cukup besar menuntut loading yang tinggi.
  • Biaya operasi yang besar menuntut tingkat kegagalan yang rendah.
  • Dibutuhkan operator maupun teknisi berpengalaman dalam mengoperasikannya.
  • Tingkat bahaya besar, mengingat tanur ini menggunakan enerji listrik yang sangat besar.
  • Biaya perawatan besar.

Dengan demikian walaupun tanur induksi menjanjikan banyak keuntungan namun menuntut perlakuan dan pengoperasian yang BENAR meliputi:

  • Keterampilan operator.
  • Penggunaan bahan baku dengan spesifikasi jelas.
  • Preventive maintenance yang intensiv.

2. Prinsip proses peleburan dengan tanur induksi.

Tanur induksi bekerja dengan prinsip transformator dengan kumparan primer dialiri arus AC dari sumber tenaga dan kumparan sekunder. Kumparan sekunder yang diletakkan didalam medan mahnit kumparan primer akan menghasilkan arus induksi. Berbeda dengan transformator, kumparan sekunder digantikan oleh bahan baku peleburan serta dirancang sedemikian rupa agar arus induksi tersebut berubah menjadi panas yang sanggup mencairkannya.

Sesuai dengan frekuensi kerja yang digunakan, tanur induksi dikatagorikan sebagai tanur induksi frekuensi jala-jala (50 Hz – 60 Hz) dengan kapasitas lebur diatas 1 ton/jam dan tanur induksi frekuensi menengah (150 Hz – 10000 Hz) untuk tanur dengan kapasitas lebur rendah.

Frekuensi jala-jala pada tanur induksi frekuensi menengah diubah terlebih dahulu dengan menggunakan thyristor menjadi freukensi yang lebih tinggi sebelum dialirkan kekumparan primer.


gambar-16-rSkema tanur induksi frekuensi menengah2.

Secara umum tanur induksi terdiri dari 2 jenis yaitu:

  • Tanur induksi jenis saluran, yang digunakan sebagai holding furnace (hanya berfungsi untuk menahan temperatur cairan agar tidak turun).
  • Tanur induksi jenis krus, yang digunakan sebagai tanur peleburan.

gambar 2Prinsip pemanasan tanur induksi jenis saluran2.

Pemanasan hanya dilakukan pada bagian saluran cairan. Bahan cair yang panas akan bergerak keatas, sedangkan bahan cair yang dinggin bergerak kebawah mengisi saluran. Dengan demikian cairan didalam tanur akan mengalami sirkulasi.

gambar 3Potongan melintang tanur induksi jenis saluran2.

gambar 41Prinsip pemanasan tanur induksi jenis krus2.

gambar 5Potongan melintang tanur induksi jenis krus2.

Tanur induksi jenis krus dikonstruksi sedemikian rupa disesuaikan dengan ukuran dan jenis bahan yang dilebur, sehingga terdapat tanur induksi frekuensi jala-jala, tanur induksi frekuensi menengah dan tanur induksi frekuensi tinggi.

gambar 6Daerah kerja frekuensi terhadap kapasitas muat tanur2.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih frekuensi kerja tanur induksi adalah hubungannya dengan ukuran minimum bahan baku yang dapat ditembus oleh frekuensi tersebut, sebagai berikut:

gambar rumusdimana:

δ = kedalaman penetrasi elektromagnetik [m].

K = Konstanta bahan baku.

f = Frekuensi kerja [Hz].

Ukuran minimum bahan baku yang dapat dilebur tanpa bantuan cairan adalah:

D = 3,5 x δ

Oleh Brown Bovery Co. ditabelkan sebagai berikut.

Min bahan bakuDimensi minimum bahan baku [mm]

Dengan demikian bahan baku peleburan pada tanur induksi dengan frekuensi kerja terpasang yang memiliki dimensi lebih kecil dari harga yang tertulis pada tabel diatas, harus dilebur dengan bantuan sisa cairan didalam tanur.

Pada tanur induksi frekuensi jala-jala (50 Hz), mengingat dimensi bahan baku minimumnya sedemikian besar, maka peleburan pertama selalu dimulai dengan bahan berukuran besar sebagai starting-block serta selalu disisakan sekurang-kurangnya 1/3 cairan didalam tanur untuk membantu proses peleburan berikutnya.

Akibat dari adanya arus induksi yang terus menerus mengalir didalam cairan maka akan terjadi pergerakan cairan yang disebut sebagai stirring. Kualitas dan kuantitas stirring ditentukan oleh tinggi atau rendahnya frekuensi kerja dan jumlah fasa listrik yang digunakan.

gambar 7Stirring pada 1 fasa (a) dan 3 fasa (b).

Sedangkan frekuensi kerja yang semakin rendah akan mengakibatkan stirring secara kualitatif menjadi semakin besar namun kuantitatif sedikit sehingga akan muncull sebagai gejolak cairan. Frekuensi kerja yang semakin tinggi akan mengakibatkan stirring yang terjadi kecil namun merata disetiap bagian dari cairan, sehingga cairan akan tampak lebih tenang.

3. Pemuatan bahan peleburan.

Proses peleburan dengan tanur induksi akan semakin efisien bila menggunakan bahan baku yang masif (berukuran besar) dan kompak. Keuntungan yang diperoleh dari bahan masif adalah:

  1. Bahan yang dilewati oleh medan induksi lebih banyak sehingga menghasilkan enerji panas yang lebih besar.
  2. Permukaan bahan yang bersentuhan dengan udara sedikit sehingga mengurangi efek oksidasi.
  3. Bahan homogen dengan komposisi yang serupa sehingga mengurangi faktor kesalahan peramuan.
  4. Mengurangi kemungkinan bahan asing dan kotoran ikut terbawa pada saat pemuatan sehingga lebih dapat menjamin pencapaian komposisi yang dikehendaki serta mengurangi terak ataupun bahaya-bahaya lain yang ditimbulkannya.

Ketersediaan cairan didalam tanur juga akan dapat meningkatkan kecepatan peleburan. Maka dalam hal pemuatan bahan kedalam tanur indsuksi berlaku urutan sebagai berikut:

Tanur induksi frekuensi jala-jala:

  1. Sarting blok untuk awal peleburan.
  2. Sisa cairan, yaitu 1/3 dari kapasitas tanur untuk peleburan lanjutan.
  3. Besi kasar.
  4. Bahan daur ulang.
  5. Besi bekas.
  6. Baja bekas.
  7. Carburisher (bersama baja bekas).
  8. Bahan paduan, dimana padfuan dengan kehilangan terbakar (melting loss) tinggi dimuatkan paling akhir.

Poin 1 merupakan tuntutan wajib bagi tanur induksi frekuensi jaringan, sebab tanpa starting block proses peleburan tidak dapat berlangsung. Sedangkan poin 2 adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi enerji peleburan. Poin 3 sampai 8 merupakan urutan prioritas bila bahan-bahan tersebut digunakan.

Tanur induksi frekuensi menengah dan tinggi:

  1. Sarting blok untuk awal peleburan (bila tersedia).
  2. Besi kasar.
  3. Bahan daur ulang.
  4. Besi bekas.
  5. Baja bekas.
  6. Carburisher (bersama baja bekas).
  7. Bahan paduan, dimana padfuan dengan kehilangan terbakar (melting loss) tinggi dimuatkan paling akhir.

Poin 1 lebih baik dilakukan walaupun tanpa sarting blok proses peleburan dengan tanur induksi frekuensi menengah sampai tinggi tetap dapat dilakukan. Sedangkan poin 2 sampai 7 merupakan urutan prioritas bila bahan-bahan tersebut digunakan.

Rangkuman.

  1. Tanur induksi digunakan pada proses peleburan besi, baja cor dan sedikit nonferro.
  2. Enerji peleburan diperoleh dari bahan bakar listrik.
  3. Tanur induksi terdiri dari dua jenis yaitu jenis saluran (untuk proses penahanan temperatur) dan jenis krus (untuk proses peleburan).
  4. Ukuran bahan baku sangat ditentukan oleh frekuensi kerja tanur induksi.
  5. Kualitas peleburan sangat ditentukan oleh lining tanur induksi.

Efisiensi peleburan akan naik bila bahan baku yang digunakan berukuran besar dan masif (kompak).

Dari berbagai sumber.

200 responses

19 01 2011
dandi

artikel ini bagus banget, sangat membantu dalam penelitian saya…
kalo boleh ngasih saran sumbernya dimasukkan sekalian aja biar lebih bagus.. thnk ya..

1 02 2011
Miftahul Munif

Terimakasih buat HAPLI…
Tambahkan lagi pak artikel tentang pelebuan Bronze Casting (BC)

14 03 2011
alex yohanes siswanto

Untuk penelitian yang lebih serius . . .
saya punya prototype tungku induksi 8kVA.
(ay_siswanto@yahoo.co.id)

28 09 2013
dwi

selamat malam pak. alex

apa boleh sya bergabung untuk penelitian pengecoran pak, kebetulan sekripsi saya tentang manufacturing ??

apa ada nomer tlpn yg bisa dihubungi pak ??

terimakasih pak.

21 12 2013
Leo Karisoh

Yth pak Alex
email yg anda berikan tidak valid, bisa diupdate utk email yg valid?

14 03 2011
alex yohanes siswanto

di bengkel saya ada prototype tungku induksi bekas uji coba peralatan. kapasitas daya 8 kVA.
rakitan sandiri. dulunya pesanan rekan. tp stlh lihat barang dia g sambung lagi. mungkin merasa mampu bikin sendiri. tp kl gagal g perlu malu untuk konsultasi lg(dari nol lg)tentunya
ay_siswanto@yahoo.co.id

15 01 2012
anton

disini bangyak pasir besi bisa untuk meleburnya ngak mas kalau bisa kita kerjasama saja.

9 04 2012
mleduk

Mas, saya tertarik dengan tungku 8 kW nya. Masih ada ? atau bisa pesan?

17 06 2011
fian_sacthzie@yahoo.com

Bos, pengoperasian Tanur tuh bijimane ?? ane bingung nih 😦

8 07 2011
sunardi

Bos, kalo hitungan pencapaian panas dalam tanur Medium Frekwensi, gimana?

8 07 2011
R. Widodo

Yth mas Sunardi

Frequensi kerja tanur induksi tidak muncul dalam perhitungan kalor peleburan. Jadi untuk frekuensi tanur yang mana saja, perhitungannya adalah:

Q = Q1 + Q2 + Q3

Dimana Q1 adalah kalor pemanasan dari T ruang sampai T lebur,
Q2 adalah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah fasa padat logam menjadi cair, dan Q3 adalah kalor pemanasan dari T lebur sampai T tapping yang Anda inginkan.

Untuk menghitung Q1, 2, 3 gunakan rumus:

Q1 = m.C1.DT1

Dimana m adalah masa bahan yang dilebur, C1 adalah kalor spesifik bahan dan DT1 adalah kenaikan suhu dari suhu ruang sd suhu lebur.

Q2 = m.L

Dimana L adalah kalor laten bahan yang dilebur

Q3 = m.C2.DT2

Dimana C2 adalah kalor spesifik bahan dalam keadaan cair dan DT2 adalah kenaikan suhu dari suhu lebur ke suhu tapping.

Semua Q akan muncul dalam satuan Joule. Tinggal Anda konversi ke kWh (1 kJ = 0.000278 kWh). Lalu lihat, berapa kW daya terpasang pada tanur (P), serta ukur dulu efisiensi (ef) proses peleburan Anda, maka:

Q . 0.000278 = P.t.ef

Dimana t adalah waktu yang dibutuhkan pada proses peleburan Anda.

Semoga membantu.

10 12 2011
dodik

kalau mau cari produsen tungku induksi dimana ya pak?

13 01 2015
Victor Adi Saputra

Saya ada Pak. Mau berapa Ton kapasitasnya.

28 04 2018
Harris

Selamat pagi Pak Victor, saya Pak Harris yg lagi nyari tungku peleburan Baja. Email saya xxxx No Hp saya di 0813 9888 xxxx

14 12 2011
dodik

mau buka pengecoran logam apa langkahnya?
berapa biayanya?
tolong dibantu?
makasih

14 12 2011
R. Widodo

Yth mas Dodik.

Coba Anda pastikan dulu:

1. Produknya apa (bahan, berat rata2, geometri umum).
2. Kapasitasnya berapa besar (jumlah pesanan/bulan).
3. Proses akhirnya apa (hanya as cast atau smp finish produk)
4. Dimana lokasi pabrik Anda.
5. Bagaimana rencana pengembangannya.

Dari 5 hal diatas sepertinya Anda baru bisa mulai berhitung hingga akhirnya muncul biaya infestasi, biaya proses, profit margin, BOP, ROI serta NPV untuk dasar analisa kelayakan usaha yang akan Anda bangun.

Semoga Anda termotivasi.

11 04 2016
jurni

Yth mas R. Widodo
pak bisa saya minta rincian biaya untuk peleburan besi bekas daerah saya di kendari sulawesi tenggara, mhn info lewat email saya: juri.buton@gmail.com
semoga bisa ada kerja sama

2 01 2012
asep

ass.

sy mw nanya kelebihan dan kekurangan antara tanur listrik & tanur induksi dan juga tempat pembuatan tanur listrik dan tanur induksi?
posisi sy di bandung, material yang di cor kuningan kadar Cu 65, terima kasih

4 01 2012
R. Widodo

Yth mas Asep

Secara teknis, kedua jenis tanur ini mampu menghasilkan cairan kuningan dengan kualitas yang sama baiknya. Kelebihan tanur induksi dalam hal ini hanya karena stirring yang terjadi akan menghasilkan cairan yang lebih homogeny serta efisiensi penggunaan enerjinya lebih baik. Namun demikian tanur induksi memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks dibandingkan tannur listrik sehingga menuntut investasi dan utilisasi yang lebih tinggi.

Di Indonesia belum ada perusahaan yang mampu membuat tanur induksi, namun ada banyak yang mampu membuat tanur listrik. Untuk kedua jenis tanur ada banyak supplier yang mampu menyediakan. Silakan Anda googling dengan kata kunci induction electric melting furnace, maka Anda akan segera mendapatkannya.

Semoga membantu.

3 02 2012
hendra

sy pengen membuka peleburan slag timah dgn kadar 8-12% di daerah sumatra, cuma kesulitan mencari org yg mengerti betul tentang pembuatan tanur yg benar, sekiranya bapak mengetahui tlg hub sy

hendra

30 10 2012
nuruls amien

pak kalo melebur slag timah pakai peleburan biasa aja pakai bhan bkr olie bekas.

23 02 2012
Stefanus

yth. bpk R.Widodo

pak,pada peleburan baja di tanur induksi, apakah ada unsur/material yang mudah didapat untuk mengikat/membersihkan terak pada permukaan cairan baja?sehingga mempermudah dalam pengikatan terak…seperti halnya pada peleburan besi cor menggunakan Slag Removal.
terima kasih.

23 02 2012
R. Widodo

Yth mas Stefanus

Pada prinsipnya, slag removing pada besi cor dan baja sama saja. Ya dengan dibantu slag remover itu. Hanya saja karena melting temperature peleburan baja jauh lebih tinggi, maka slag yang terjadipun lebih cair dan lebih sukar untuk diremoval.

Slag muncul dari: (a) lining tanur yang terkikis dan atau bereaksi dengan cairan, (b) kotoran yang berasal dari bahan baku dan (c) oksidasi, atau reaksi antara O2 diudara dengan unsur logam dalam cairan. Jadi untuk memudahkan penyingkiran slag, maka langkah awal adalah dengan cara menyedikitkan produksi slag, yaitu dengan:
a. memilih lining tanur yang sesuai dengan bahan yang dilebur,
b. menggunakan bahan baku yang bersih dan
c. mengurangi oksidasi (misalnya: mengeliminasi kontak antara cairan dengan udara, frekuensi kerja tanur maupun daya harus tinggi dsb)

Pada peleburan dg tanur induksi, semakin sedikit slag yang terjadi, maka removalnya akan lebih mudah.

Semoga membantu.

24 02 2012
Stefanus

terima kasih pak atas jawabannya, terutama point (b) memang cukup banyak berpengaruh pada foundry dimana saya bekerja, dan kontak langsung permukaan tanur induksi dengan udara.
saya pernah mendengar bahwa untuk membantu pengikatan terak di permukaan cairan pada peleburan menggunakan tanur induksi, dapat ditaburkan alumunium murni (mengganti slag remover yg dijual di pasaran) pak, memang saya sudah coba, dan membantu pengikatan terak…hanya saja, apakah itu benar dan sesuai? terima kasih pak.

16 04 2012
R. Widodo

Yth mas Stefanus

Aluminium pada peleburan baja berfungsi sebagai deoksidator. Al akan mengikat O2 sehingga mencegah terjadinya oksidasi terhadap logam2 lain dalam cairan. Dengan demikian proses Anda akan menghasilkan terak lebih sedikit, selain itu Al2O3 yang terbentuk dari reaksi adalah oksida dengan titik lebur yang sangat tinggi (sekitar 2300 oC) sehingga pada proses Anda akan berupa terak yang kental dan relatif lebih mudah untuk disingkirkan.

Penggunaan Al sebagai deoksidator pada proses peleburan berkisar antara 0.1-0.15%, semakin rendah kandungan C maka kebutuhan Al semakin meningkat.

Semoga berguna.

1 11 2016
surya Atmaja

Assmualaikum WR-WB pak R.widodo
pak saya mahasiswa ITSB yang ada di wilayah cikarang pusat pak, sya sedang Pkl d salh satu perusahaan yang bergerak di bidang peleburan logam Al pak,nah dari situ sya di beri kasus tuk meneliti slagnya pak.nah yang menjadi pertanyaannya dimana saya bisa dptkan slag remover di wilyah cikarang untuk penelitian saya pak? makasih pak atas bantuannya…wassalam

28 03 2012
sukamto

kalu ada yang jual dapur induksi 500 Kg second info dong

HAPLI:
Forum ini merupakan forum diskusi teknik pengecoran logam. Untuk mendapatkan informasi seperti seperti yang Sdr inginkan diatas, silakan menghubungi:
HAPLI:
Gedung Manggala Wanabakti
Blok IV lt 3 ruang 303A
Jl Jend. Gatot Subroto Senayan
Jakarta Pusat 10270
Phone: 021 5733832
Fax: 021 5721328

15 04 2012
Berry

saya mahasiswa teknik produksi dan proses manufaktur POLMAN ASTRA mengucapkan terima kasih dengan adanya forum ini,sangat membantu mahasiswa belajar.tambah ilmu lagi tentang peleburan logam,

5 06 2012
Halim

Saya mau menanyakan macam dapur induksi menurut frekuensi dibagi menjadi tiga. Tinggi, menengah dan rendah. Masing2 jenis tersebut berkisar antara berapa ya frekuensinya pak?
Terimakasih

6 06 2012
R. Widodo

Yth mas Halim.

Pada umumnya tanur induksi didesign dengan frekuensi kerja rendah (50-150 Hz) untuk besi cor, medium (500-10000 Hz) untuk baja dan nonferro) dan tinggi (>10000 Hz) biasanya digunakan di laboratorium penelitian bahan.

Semoga berguna.

21 06 2012
ashofi

Yth Pak Widodo,
Ditempt kerja saya ada tanur induksi dengan Alumina sbg liningnya….apakah memungkinkan bila induction furnace tsb digunakan untuk melebur sponge/pelet biji besi yg sudah terlebih dahulu direduksi?
2. kira2 kriteria dan parameter sponge yg seperti apa yang bisa di lebur di Induction furnace(%Fe,%Si) shg tidak merusak liningnya..(kita menggunakan scap besi sebagai bahan pancingannya).
3. Kira2 prosentase perbandingan optimum untuk scrap dan sponge yang dimasukkan dlm IF berapa pak?
terimakasih untuk bantuannya.

21 06 2012
R. Widodo

Yth mas Ashofi.

Sponge/pelet biji besi walaupun sudah mengalami proses reduksi tetap saja masing mengandung besi oksida yang sangat banyak. Jadi melebur bahan tersebut sama dengan melebur besi oksida. Oleh karena itu harus “dipancing” dengan scrap besi (besi oksida adalah bahan bukan logam yang tidak dapat cair oleh arus induksi).

Hasil peleburan Anda akan tetap berupa besi oksida cair yang membutuhkan suhu tinggi agar tetap cair, atau Anda akan menghasilkan cairan besi (pancingan) yang tercampur banyak sekali oksida besi. Lining alumina (85%), cukup mampu menahan suhu peleburan tidak lebih dari 1720 oC, maupun reaksi kimiawi akibat banyaknya oksida besi.

Kesimpulannya: Tanur induksi memang tidak untuk melebur sponge/pelet biji besi. Sebaiknya gunakan blast furnace yang menghasilkan gas CO sebagai sarana reduksi besi oksida menjadi besi.

Semoga berguna.

22 02 2014
Ulysses

Pak Widodo, menurut referesi yang saya lihat di internet sebetulnya di India sudah banyak yang menggunakan dapur IF untuk melebur Sponge Iron. Kebetulan sekarang ini kami sedang mencoba melakukan hal tersebut pada perusahaan kami. Secara praktek memang perlu beberapa penyesuaian terutama perlu unsur C yg cukup tinggi dalam cairan untuk mereduksi FeO dan perlu kontrol bahan baku scrap dengan unsur sulfur yg serendah mungkin. Memang masih terlalu dini untuk diambil kesimpulan tapi sejauh ini (kurang lebih 1 bulan) kami cukup optimis melihat hasilnya. Semoga ada saran dari bapak.
Terima kasih.

12 07 2012
naili

Kami memerlukan tungku induksi kapasitas 200 kg. Mohon informasi berapa harganya dan dimana dapat kami beli. Terimakasih

30 07 2012
ina retnaningtyas

Asslm, mau tanya gan gimana caranya meleburkan timah 99,8% dalam bentuk ingot
Dan cetakan dari bahan apa yang bagus supaya gampang dilepas hasilnya.
Terimakasih

31 07 2012
R. Widodo

Yth mbak Ina

Timah memiliki titik lebur hanya sekitarv 230 oC sehingga dapat cair bahkan diatas kompor biasa. Tentu saja agar proses peleburannya cepat, maka ingot harus dipotong kecil2 menyesuaikan ukuran panci yang digunakan.

Untuk skala produksi, gunakan krusibel grafit dengan pemanasan menggunakan burner.

Cetakan biasanya dibuat dari besi/baja yang dicoating dengan ceramic coating atau cukup grafit. Mudah atau tidaknya lepas dari cetakan ditentukan oleh kehalusan permukaan cetakan dan kemiringan tepi2 geometrinya.

Semoga berguna.

6 12 2012
Yuli Dwi Atmojo

YTH. Pak Widodo
mohon info buku-buku yang bisa dijadikan acuan tentang tanur induksi seperti yang di atas.
terima kasih

7 12 2012
R. Widodo

Yth mas Yuli.

Silakan Anda cari:

1. Teknik Pengecoran Logam, Tata Surdia
2. Foundry Technology, Peter Beeley
3. ASM Metal Handbook Vol 15. Casting.

Semoga membantu.

12 12 2012
Yuli Dwi Atmojo

Terima kasih Bapak Widodo

12 12 2012
hadi

sumbangan yang bagus. Memperluas pengetahuan

20 01 2013
amin

Yth. Bpk R. Widodo
APakah sistem induksi dan listrik bisa digunakan untuk peleburan tin (timah)?
trmakasih

20 01 2013
R. Widodo

Yth mas Amin.

Tentu tanur induksi bisa digunakan untuk melebur timah. Demikian juga dengan tanur listrik (thermo elemen).

Monggo.

24 01 2013
joko prayogo

Yth :pak Widodo

Mohon informasi tungku pengecoran besi kapasitas kecil (home industri) dapat dibeli dari mana

Terima kasih

Joko

28 01 2013
R. Widodo

Yth mas Joko.

Untuk yang ini silakan digoogling saja dengan kata kunci tanur induksi agar forum ini tidak menjadi forum komersial.

Semoga berhasil.

25 01 2013
amin

terima kasih jawabannya pak, saya sebenarnya orang lingkungan. saya lagi mengkaji dampak yang ditimbulkan dari aktivitas peleburan timah. saya ingin berdiskusi lebih lanjut dengan bapak, kalau boleh saya minta contack person bapak, alamat email saya aminridhoni@gmail.com. terimakasih

28 01 2013
R. Widodo

Yth mas Amin.

Forum ini merupakan tempat yang sangat baik untuk berdiskusi, jadi silakan gunakan forum ini saja. Bila Anda perlu diskusi yang agak spesifik, silakan hubungi HAPLI ke alamat hapli@indosat.net.id.

Semoga berguna.

8 02 2013
Wijaya

Yth. Bapak R. Widodo

Sudah lama saya mencari di berbagai media dan juga sudah tanya sana-sini tapi belum membuahkan hasil yang maksimal.
yang saya cari adalah referensi mengenai.
“HOLDING MOLTEN METAL” (pada Induction Furnace)
saya ingin tahu lebih mendalam,
Apa yang dimaksud dengan holding, Untuk keperluan apa saja holding dilakukan, bagaimana caranya (tekniknya) dsb. yang berhubungan dengan holding.
Mohon pencerahannya Pak, untuk referensi tentang holding.
kalau bisa yang berbahasa inggris, syukur-syukur bahasa indonesia.
karena saya pernah dapat yang berbahasa jepang.

Terimakasih.

8 02 2013
R. Widodo

Yth mas Wijaya.

Holding molten metal pada proses peleburan dg tanur induksi diberlakukan pada peleburan besi cor dengan lining asam. Ini berkaitan dengan adanya keseimbangan reversible reaction:

(SiO2) + 2[C] [Si] + 2{CO}

Dibawah suhu keseimbangannya akan terbentuk senyawa SiO2 sedangkan diatas suhu keseimbangan akan terjadi proses self deoxidation yang mengurai SiO2 menjadi Si dan CO yang kemudian keluar dari cairan sebagai gas. Sumber SiO2 pada reaksi tersebut adalah lining asam dan terak yang terdapat dalam cairan.

Penjelasan ttg ini (suhu keseimbangan maupun suhu didih untuk keperluan holding) dapat Anda baca di ASM Metals Hanbook vol 15, pada chapter Solidification of Eutectic Alloy: Cast Iron. Sedangkan aplikasinya ada di VDG-Merkblatt Grupe S yang menguraikan ttg berbagai teknik proses peleburan, juga ada di Giesserei Lexikon, Vachverlag Schiele & Schoen. Saya kira perpustakaan yang memiliki buku2 ini ada di Jurusan Pengecoran Logam Polman Bandung karena saya pernah meminjamnya untuk menuliskan beberapa artikel tentang proses peleburan. Sayangnya berbahasa Jerman. Referensi berbahasa Indonesia tidak saya temukan.

Semoga membantu.

10 04 2013
sunarditonorudjis

Yth P. Wiododo

kalo saya punya billet besi pada saat di roughing terjadi pecah membelah itu penyebabnya apa ya pak?

Terima kasih
Sunardi

10 04 2013
R. Widodo

Yth mas Sunardi

Kalau pecahannya kasar dengan warna gelap kemungkinan itu berasal dari shrinkage (centre line shrinkage) yang sering terjadi pada pengecoran bilet. Shrinkage akan tertutup rapat saat bilet mendapat perlakuan forming (rol ataupun forging).

Kalau pecahannya bersih kemungkinan disebabkab oleh internal stress yang dimiliki bilet pasca pengecoran yang tidak diikuti dengan proses heattreatment.

Semoga membantu.

1 05 2013
jonal

informasinya menarik dan enak dibaca. selain itu, narasumber dalam diskusi online always merespon dengan baik. saya yakin keadaan sprti ini ilmu tu tidak akan lekang oleh waktu, dari generasi ke generasi apalagi manfaat untuk jangka panjang.. diskusi ma baca buku suasanay bedaa..

terima kasih HAPLI….

16 06 2013
Riko

pak dmn tempatnya jika saya ingin membuat tungku induksi peleburan aluminium dengan kapasitas kecil ?? mohon info nya pak

Terimakasih.

17 06 2013
R. Widodo

Yth mas Riko

Untuk peleburan aluminium kapasitas kecil, pilihannya bukan tungku induksi, namun cruicible furnace baik elektrik, gas/oil atau bahkan cukup dengan arang.

Semoga berguna.

9 07 2013
Rd

Pak, saya mendapatkan “Top Cap”, sebagai penutup furnace ketika charging.. yang saya mau tanyakan, apa cukup efektif pak memakai penutup furnace/top cap? Saya mendapat info untuk menjaga agar suhu tetap stabil dan mengurangi produksi slag di dalam cairan, harus pake tutup furnace nya ya pak? Bila efektif, apalagi kelebihan saya memakai tutup? Apakah castable bisa dicor di dalam rumah tutup? Kapasitas furnace saya 1 ton, trims

9 07 2013
R. Widodo

Yth mas Rd.

Fungsi top cap adalah:
a. Mengurangi heat loss keatas.
b. Mengurangi kontaminasi udara ke cairan (O2, H2, N2)
c. Safety.

Dengan menggunakan top cup maka:
a. Efisiensi penggunaan enerji panas naik, sehingga biaya proses lebih murah.
b. Kandungan O2, H2 dan N2 dalam cairan (khususnya baja) rendah sehingga mengurangi proses deoksodasi, degassing serta mencegah terjadinya banyak senyawa nitride.
c. Bagi operator tentu meningkatkan kenyamanan dan jaminan keamanan dalam bekerja..

Jadi, gunakan top cap jika memang tersedia pada furnacenya.

Semoga membantu.

10 07 2013
Rd

Satu lagi pertanyaan saya pak.. Apakah menggunakan castable cocok pak untuk top cap? Atau ada pilihan lain seperti semen coil atau lain2 yang lebih murah, tahan lama, tapi efektif? Karena dari sisi pengusaha, saya juga harus memperhitungkan apapun jenis biaya yang dikeluarkan, trims

11 07 2013
R. Widodo

Yth mas Rd.

Untuk top maupun bottom block memang menggunakan castable refractory dari jenis no/very low cement dense atau extra high strength. Untuk penguatan bisa dicampur dengan stainles steel fibre sekitar 1% volume atau sekitar 3-4% berat.

Semoga membantu.

27 08 2013
huda

mas… pengaruh kalor pada peleburan baja apa ya?

28 08 2013
R. Widodo

Yth mas Huda.

Pengaruh kalor pada proses peleburan (apa saja) adalah:

1. Enerji pemanasan bahan sampai menjelang cair:

Q1 = m . c . Δ T

Dimana:
m = Massa (kg)
c1 = Kalor Jenis bahan keadaan padat (J/kgK)
ΔT1 = Perubahan Suhu bahan (K)

2. Enerji perubahan fasa padat menjadi cair:

Q2 = m . L

Dimana:
L = Kalor laten pencairan (J/kg)

3. Enerji pemanasan setelah cair sampai suhu cor:

Q2 = m . c2 . Δ T2

Dimana:
c2 = Kalor Jenis bahan keadaan cair (J/kgK)
ΔT2 = Perubahan Suhu bahan (K)

Besaran kalor untuk setiap keadaan bahan dapat dilihat diberbagai referensi.

Semoga membantu.

28 08 2013
huda

thx mas widodo
satu lg mas……
klo pengaruhnya terhadap baja/billet nya apa ya mas?
maksudnya klo kalor nya kurang atau lebih dampaknya apa pada baja tersebut?

29 08 2013
R. Widodo

Yth mas Huda…

Kalor peleburan yang rendah akan mengakibatkan proses pemanasan menjadi lama, dengan demikian akan memberikan peluang oksidasi yang lebih banyak. Jadi efeknya:

a. Terbentuk oksida yang lebih banyak baik itu berupa terak yang naik kepermukaan ataupun partikel2 inklusi.
b. Losses yang juga banyak, sehingga unsur2 terkandung yang mudah teroksidasi akan susut lebih banyak.

Pada proses peleburan baja, dituntut kecepatan melting yang tinggi jadi butuh kalor (atau daya listrik) yang besar, dengan demikian cairan akan lebih bersih dan losses lebih rendah (murah).

Semoga membantu.

28 08 2013
jodet

mas!!!
tolong berikan contoh untuk Gambaran masalah yg cocok buat nyusun skripsi , dengan judul “kalor yg dibutuhkan saat operasi tiap lapisan tanur busur listrik pada peleburan baja dari padat ke cair di Electrik arc furnance”
tolong yha mass berikan contoh kata-2 yg pass untuk nyusun Gambaran masalah nya ?

29 08 2013
jodet

pak, tolong berikan contoh tentang gambaran masalah untuk menyusun skripsi yang tepat, dengan judul “KALOR YANG DIBUTUHKAN SAAT OPERASI TIAP LAPISAN TANUR BUSUR LISTRIK PADA PELEBURAN BAJA DARI PADAT KE CAIR DI ELECTRIC ARC FURNANCE”
contoh gambaran masalah yang cocok dengan kata2 yang tepat
tolong ya pak….

30 08 2013
huda

ok mas sangat membantu informasinya..
thx.

9 09 2013
Rivan

selamat malam Pak widodo
pak saya mau menanyakan maksud dan tujuan adjusment tanur induksi dengan pig iron itu untuk mengejar apa?
adakah cara lain Pak adjusment tanur induksi?
terima kasih Pak

11 09 2013
Daniel

Yth mas rivan
setahu saya pig iron memiliki kandungan karbon yang tinggi
bisa jadi tujuan adjusment dengan pig iron untuk mengejar kekurangan karbon pada komposisi cairan
selain itu penggunaan pig iron bisa lebih efisien, karena kita bisa mengurangi penggunaan aditiv karbon, dan lebih mudah mencair
semoga membantu mas rivan

11 09 2013
R. Widodo

Yth mas Daniel dan mas Rivan.

Mas Daniel benar.

Bahan baku peleburan besi cor, seharusnya pig iron, return scrap dan besi tua (disortir berdasarkan ketebalan). Adapun steel scrap hanya digunakan bila kita butuh menurunkan kandungan C (tentu keperluannya hanya sedikit saja). Mengapa demikian?

Penggunaan steel scrap yang berlebihan, karena kandungan unsurnya yang sangat bermacam2, akan menambah unsur2 kandungan yang tidak dikehendaki oleh besi cor, sehingga (karena return scrapnya digunakan kembali) pada suatu saat akan menjadi terlalu tinggi dan membuat komposisi besi cor kita tidak sesuai lagi dengan standar2nya.

Proses peleburan dengan menggunakan bahan baku utama steel scrap, disebut dengan sinthetic melting, tampaknya bersih namun biayanya tinggi serta membuat komposisi besi cor menjadi tidak hanya C, Si, Mn, P dan S.

Semoga menambah wawasan.

27 09 2013
yuda

Selamat malam R. Widodo

saya sedang skripsi tentang tungku induksi, apa bapak R. Widodo bisa membantuh saya untuk membuat tungku induksi ??

terimakasih.

30 09 2013
Firman Ashad

Mohon dibantu Pak, apa indikator coil Induction furnace harus diganti? terima kasih atas jawabannya.

9 10 2013
Ricky

selamat malam bpk. R. Widodo

pak saya ingin menanyakn dimana tempat untuk membuat tungku induksi pelebuaran, klo ada didaerah dijakarta dmn yaa pak ??

terimakasih

11 10 2013
R. Widodo

Yth mas Ricky

Sepanjang pengetahuan sy, di Indonesia belum ada yang memproduksi tanur induksi, namun di beberapa perguruan tinggi terkemuka, telah dilakukan upaya2 penelitian dan pengembangannya.

Semoga membantu.

13 10 2013
iswan

pak pengertian ladle tromol pada tanur induksi ap ya pak…?
kapasitas muatannya berapa…..?

14 10 2013
R. Widodo

Yth mas Iswan

Ladle tomol adalah ladel yang berbentuk silinder horisontal dengan posisi sumbu putar tepat digaris tengahnya. Kapasitas bisa kecil (200 kg) sampai besar (1 t) bahkan lebih sesuai kebutuhan. Kelebihannya adalah gear box kecil (diputar ringan) serta stabil. Namun karena permukaan cairan luas, maka heat loss dan kontaminasi O2 dari udara besar sehingga tidak dapat diaplikasikan pada pengecoran baja.

Semoga berguna.

7 11 2013
anton

mo nanya nie… firebrick jenis apa yang paling cocok untuk digunakan pada tungku kupola dengan tingkat keasaman tinggi (sulfur tinggi)?

8 11 2013
R. Widodo

Yth mas Anton

Untuk mencegah reaksi dengan terak asam (sulfur tinggi) dibutuhkan fire brick dengan sifat asam pula (high silika). Sayang semakin tinggi kadar silika (SiO2) refractorinessnya lebih rendah bila dibandingkan dg higher alumina (Al2O3).

Semoga membantu.

10 12 2013
H. Hasan JC

Misi mas
Mau nanya untuk buka usaha pengecoran logam kuningan kira2 apa langkah2 nya apa dan biayanya brp?
Mohon bantuannya, trims

10 12 2013
H. Hasan JC

Kurang lebih pengecoran perminggunya 1ton

11 12 2013
R. Widodo

Yth mas Hasan

Langkah2nya tentu sbb:
a. Tentukan produk sasaran dan kapasitas produksi.
b. Hitung kapasitas peleburan yang dibutuhkan (1 t/minggu = 200 kg/hari = 40 kg/jam), tentukan jenis proses peleburan.
c. Hitung kapasitas mold (tergantung ukuran maupun performa produk), tentukan jenis proses molding (sand casting, die casting, investment casting)
d. Rencanakan fasilitas penunjang, kebutuhan SDM, bangunan dan infrastruktur lainnya.
e. Hitung total investasi, tetapkan margin.
f. Hitung BEP. NPV, PBP dan lain2 sehubungan dengan business plan.

Dari situ, berdasarkan peralatan yang Anda pilih (terdapat berbagai opsi harga dan kualitas) Anda dapat hitung sendiri berapa investasi yang dibutuhkan. Bisa dibawah 50 jt sdh jalan tapi bisa juga sampai ratusan juta rupiah.

Semoga membantu.

18 12 2013
m ilar rusdi

Yth, Pak R Widodo, Saya punya slag timah pb bekas bakaran Accu , dari hasil Lab masih mengandung timah 10 s/d 20 %. saya olah pertama saya giling sehalus pasir kemudian saya coba pisahkan memakai meja gravitasi .
dan selanjutnya saya lebur ditungku kovensional pakai blower dan arang kayu . hasilnya tidak sesuai dengan hasil lab cuma sekitar 5 %. mohon dibantu solusinya pak , thanks.

19 12 2013
R. Widodo

Yth mas Rusdi

Pb yang terbaca dari analisa lab bukan merupakan Pb bebas, melainkan senyawa Pb terutama PbO. Maka untuk mendapatkan kembali Pb perlu reaksi reduksi yang cukup.

2PbO + C –> 2Pb + CO2

C berasal dari bahan bakar (arang). Jadi untuk mendapatkan Pb lebih banyak diperlukan waktu reduksi lebih lama, misalnya tungku cerobong.(seperti kupola).

Semoga membantu.

30 12 2013
m ilar rusdi

yth Pak R. Widodo
Thanks jawaban tentang Pb dan mau tanya yang lain saya ada pasir mengandung besi 20%, Au =7 ppm, Ag = 600 ppm,Cu,Mo,Zr masing2 30 ppm, dengan cara apa untuk mengambil Au dan Ag yang efektif ?dan bila bisa lansung memakai tungku , yang model apa ? mohon bantuannya tentang proses yang harus dilakukan . klo bisa saya mau menghindar dari kimia.
Sebelumnya terima kasih banyak pak Widodo.

2 01 2014
R. Widodo

Yth mas Rusdi

Yang paling murah memang kimia. Disini Anda hanya butuh HCl, HNO3 dan sendawa yang untuk 1 ton bahan galena dengan kadar Au/Ag seperti milik Anda tidak lebih dari Rp 50.000. Anda tidak akan dapat memisahkan kedua bahan tersebut langsung dalam tungku peleburan.

Semoga berguna.

2 11 2016
surya Atmaja

Yth.pak R. widodo
selamat malam pak.. sya mau menanyakan apa pengaruh cairan logam aluminium jika tidak di beri slag remover terhadap hasil produknya?
terimakasih pak

4 11 2016
R. Widodo

Yth mas Surya.

Pemberian slag remover bertujuan untuk mengakat sisa slag/dros dipermukaan cairan agar mudah disingkirkan. Jadi dilakukan pada kasus akan mengengkat slag. Pada kondisi permukaan cairan sudah bersih tidak diperlukan pengangkatan slag sehingga tidak diperlukan pembubuhan slag remover.

Semoga membantu.

19 12 2013
sutarno

yth pak R Widodo, saya mau membakar galena, yang bagus dan evisien pake apa dan bahan bakar apa? tnks

19 12 2013
R. Widodo

Yth mas Sutarno

Menentukan metode peleburan galena, tentu sangat tergantung dari kapasitas yang diinginkan. Untuk kapasitas produksi hanya 100-200 kg/hari, tentu cara tradisional menjadi pilihan, mengingat biaya investasi yang rendah. Sedangkan bila kapasitas yang diinginkan sudak 1 t/jam, tentu blast furnace solusinya. Metode mutakhir yang dikembangkan untuk kapasitas industri (besar) adalah teknik separasi yang mengaplikasikan peleburan dan metode separasi fisik. Ini tentu memerlukan biaya investasi yang cukup besar.

Semoga membantu.

21 12 2013
Leo Karisoh

Yth, Pak Widodo
saya membutuhkan rincian data utk kapasitas produksi 1Ton/jam
sekiranya memungkinkan kita bisa kerjasama utk proses peleburannya, mengingat kita harus menyiasati kebijakan export pemerintah tahun 2014 nanti.

mohon respon secepatnya pak..trims

22 12 2013
R. Widodo

Yth mas Leo

Tergantung bahan yang akan dilebur apa. Untuk produksi kadang2 steel/aloyed steel kadang2 cast iron, sy sarankan medium frequenz 1000-1500 Hz daya 750 kW. Tapi kalau hanya cast iron frequensi jaringan (50 Hz) daya 600-750 kW.

Semoga membantu.

5 01 2014
Gono Martono

Yth Pak Widodo

Saya dapat info sekarang ada tungku untuk melebur batu tembaga (Coppwe Ore) ukuran 10 cm – 12 cm langsung ke tungku peleburan, dan kandungan logam jadi CuO, apa benar dengan cara demikian bisa berhasil? bila benar di mana dapat saya pesan tungku itu. Trima kasih

6 01 2014
R. Widodo

Yth mas Martono

Maaf, tujuan melebur copper ore menjadi copper okside (CuO) cair apa ya…?

6 01 2014
Gono Martono

ya benar cair, jadi blister copper

8 01 2014
R. Widodo

Yth mas Martono

Untuk yang ini silakan digoogling saja dg kata kunci: flash smelting furnace.

Semoga membantu.

14 01 2014
Gatiz

Yth Bp.R.Widodo

Diskusi-diskusi di atas sangat menarik sekali. Ilmu yang baru buat saya. Pk.Widodo, apakah Tanur Induksi bisa untuk mengolah/melebur slag Tin yang berkadar Sn 12%-14%? mohon penjelasannya.
Jawaban dari peserta diskusi ada yang mengatakan pakai olie bekas juga bisa, maksudnya bagaimana ya? apakah ini benar? maaf saya masih sangat awan tentang ilmu ini. Terimakasih Pak Widodo.

Salam Lebur jadi satu

15 01 2014
R. Widodo

Yth mas Gatiz

Tanur induksi merupakan salah satu jenis dari tanur berbahan bakar listrik. Digunakan untuk melebur semua material yang dapat dialiri oleh medan magnet induksi. Medan magnet tersebut diubah menjadi arus listrik (Edy crrent) yang karena adanya tahanan listrik pada material, maka terjadilah panas. Material tersebut adalah logam. Jadi, mengingat slag Tin (SnO) bukan logam, maka dia tidak dapat dialiri medan magnet induksi sehingga tidak akan terjadi panas.

Oli bekas, bbm, bbg digunakan sebagai bahan bakar pada tanur krusibel. Daya leburnya lebih rendah dari tanur induksi, namun prinsipnya hanya mengubah bahan bakar menjadi panas yang digunakan untuk memanaskan bahan apa saja. Ketika panas yang terjadi lebih tinggi dari titik cair bahan, maka bahanpun mencair. Slag Sn memiliki titik cair relativ rendah sehingga dapat dicairkan dengan tanur jenis ini.

Semoga berguna.

15 01 2014
Mart Go

Yth Pak Widodo

Apakah bisa rekomendasikan yang membuat tanur dengan kualitas yang bagus?.Bisa pesan dimana?

Salam GM

16 01 2014
R. Widodo

Yth mas Mart

Bagus atau tidaknya suatu equipment termasuk tanur induksi sangat ditentukan oleh peruntukannya. Sebab:
a. Tahur bagus peruntukan keliru hasilnya buruk.
b. Tanur kurang bagus peruntukan benar bisa menghasilkan yang baik.
c Tanur bagus peruntukan benar barulah menghasilkan yang terbaik.

Jadi untuk merekomendasikan tanur, tentu perlu diketahui dulu peruntukannya, misalnya:
a. material baja, besi cor, non ferro (apa…?)
b. kapasitas yang diperlukan
c. cara operasional (kontinyu atau tidak)
d. jenis pengecoran (manual, masinal, sand casting, die casting…)
e. infrastruktur pendukung…
f. dsb

bila semuanya sdh ditetapkan, mudah menentiukan tanurnya.

Semoga berguna.

16 01 2014
Gatiz

Terimakasih inputnya Pak R.Widodo,
Saya jadi sangat tertarik sekali nin mau belajar soal peleburan.
Pak Widodo, nanyak lagi ya >>>> Pada kondisi tin slag mencair , bagaimana caranya untuk menangkap Sn agar recoverynya spt yang diharapkan? saya pernah mendengar dengan melalui proses tertentu kemudian ditambahkan HCL, sn tsb bisa ditangkap. Kemudian dijadikan logam (tentunya tidak bisa 100%), apakah hal tsb memungkinkan? (maaf back ground saya bukan metalurgy / kimia).

13 03 2014
Ashadi

Yth Pak Widodo

Saya mohon info untuk tungku peleburan bijih (Ore) nickel dengan kapasitas home industri 5-10 toin/hari,dimana dapat saya pesan tungku tersebut. Trima kasih

19 03 2014
Muchammad Azhar Arif

Yth. Bp. Widodo

Saya minta penjelasan apakah pin hole pada billet dapat mengakibatkan besi beton pada rolling menjadi terkelupas (seolah-olah seperti kulit ari yang mudah dikelupas). Pin hole menyebar disekeliling penampang pinggir billet.

Mohon petunjuknya, terimakasih.

20 03 2014
R. Widodo

Yth mas Arif

Banyaknya pinhole dipermukaan mengindikasikan banyaknya pula oksida disana sehingga ketika mengalami proses pengerolan lapisan oksida akan terkelupas sebagaimana kulit yang mengelupas. Untuk menghindari oksida, lakukan proses deoksidasi (bisa menggunakan Al) pada cairan sebelum dicor menjadi billet.

Semoga membantu,

22 04 2014
amir

Yth. Pak Widodo,
Mohon saran dan petunjuknya Pak, saat ini kami sementara uji coba pembuatan NPI/ingot ferronikel dari raw material kadar rendah Ni 1.4% Fe 45% dengan menggunakan Induction Furnace untuk skala mini smelter, sebelum di lebur di tungku IF, raw material kami reduksi langsung menghasilkan Sponge dengan kadar Ni 2% Fe 60% setelah di lebur di IF mengasilkan NPI Ni 6% Fe 75% Up, Tungku Reduksi memakai daya 15.000 Watt, untuk IF kami menyediakan daya 350 KVA, kapasitas produksi NPI 60 Ton / bulan, bahan bakar oli bekas, bagaimana caranya agar produk NPI yang di hasilkan kadar Ni bisa mencapai 12% pak? atas saran dan petunjuknya kami ucapkan Terima kasih

22 04 2014
Slamet

Yth. Pak Amir…kami bergerak dibidang usaha yang sama,…apa kami dapat memperoleh nomor kontak HP bapak…mohon diemail di javanusantaralogam@yahoo.co.id

24 12 2014
Gatiz

Dear Pak Amir
Saya sungguh tertarik dengan uji coba bapak….apakah kami
bisa memperoleh no Hp Bapak? Mohon kiranya dikirikan via ayeclubs@googlemail.com
Salam NPI

30 04 2014
amatullahradyah6

Yth.bapak widodo
saya saat ini sedang dalamkesulitan mencari kalorjenis dan temperatur leleh pada ferro silikon,ferro mangan,pig iron-b, stub scrap, dan cast iron

30 04 2014
amatullahradyah6

Yth.bapak widodo
saya saat ini sedang dalam kesulitan mencari kalorjenis dan temperatur leleh pada ferro silikon,ferro mangan,pig iron-b, stub scrap, dan cast iron yang digunakan pada tungkuinduksi…
apakah bapak tau??
kalau tau tolong beritahu saya pak..
terimakasih banyak

1 05 2014
R. Widodo

Yth mbak Radyah

Untuk mengetahui kalor jenis suatu paduan (anggap saja biner) maka Anda bisa lihat kalor jenis unsur masing2 kemudian Anda kalikan masing2 persentase kandungannya, sebagai berikut: kalor jenis C 0.703, Fe 0.456, Mn 0.486 dan Si 0.729 kJ/kgK

Dengan demikian, bila FeMn yang anda gunakan mengandung Mn 80% dan Fe 20% kalor jenisnya adalah:
80% x 0.486+ 20% x 0.456 = 0.480 kJ/kgK, untuk FeSi (biasanya mengandung Si 75%) dan besi cor baik scrap maupun pig iron (asumsi mengandung C 3.6%, Si 2% dan Mn 0,7%, sisanya Fe) dapat Anda hitung dengan cara yang sama.

Titik lebur suatu bahan paduan dapat dilihat dari diagram binernya untuk bahan FeMn80 sekitar 1300 oC, FeSi75 sekitar 1250 oC sedangkan besi cor dengan CE 4,3% adalah 1150 oC. Diagram biner dapat Anda temukan diberbagai referensi.

Semoga membantu.

9 05 2014
HENGKI

Selamat Pagi..
Mohon dibantu bapak-bapak untuk proses kerja Induction Furnace HF (High Frekuensi) 50-400 HZ. 3 ton 2000KW dengan trafo 20 KV/625V kapasitas trafo 2500KVA.Untuk Proses kenapa dengan naiknya frekuensi menyebabkan naiknya KW? terima kasih.

10 05 2014
R. Widodo

Yth mas Hengki

Tanur induksi dengan frequensi 50-400 Hz masih tergolong pada low freq. Daya 2000 kW untuk kapasitas 3 ton termasuk besar, mengingat tanur jenis ini hanya baik digunakan untuk peleburan besi cor (karena stirring yang besar) dan secara empirik besi cor membutuhkan enerji peleburan sebesar 650 kWh/ton.

Tentu bila ferquensi dinaikkan maka kW akan ikut naik sebab sebagian daya akan digunakan untuk menaikkan frequensi tersebut).

Semoga membantu.

12 05 2014
HENGKI

Dear R, WIDODO
Thanks atas penjelasannya pak.yang saya tanya kan adalah bagaimana proses kenaikan KW ketika frekuensi naik hubungan antara frekuensi dengan KW itu apa ya pak?trus mengenai tonase yang bapak sebutkan 650 kWh/Ton nilai 650 didapat darimana?maaf mengenai frekuensi yang benar adalah 50 – 250 HZ 3 Ton 2000 kw.memang betul untuk besi cor.trafo 20 kv/625v kapasitas trafo 2500 kva.

5 06 2014
Yan Sulaeman

Yth. Pak Widodo
Saya akan membangun tungku kupola untuk pengolahan dan pemurnian bijih nikel, apa dapat membantu saya memberikan desain dan saran-2 agar mendapatkan hasil out put FeNi Spong atau Nikel Pig Iron..
Terima kasih.
Yan Sulaeman

8 06 2014
R. Widodo

Yth mas Yan.

HAPLI memiliki anggota2 yang berpengalaman dibidang tersebut. Silakan hubungi sekretariat dialamat ini: https://hapli.wordpress.com/story/halaman-keanggotaan/

Semoga membantu.

3 09 2014
galih timbul

Yth. Pak Widodo

saya ingin menanyakan tentang temperature yang dimasukan ke dalam perhitungan enrgi yang dibutuhkan, bagaimana cara kita menentukan suhu tersebut, masing2 di titik lebur dan di titik tuang, selain itu misalkan kita ingin melakukan analisa terhadap proses peleburan yang sudah dilakukan, bagaimana cara kita untuk mendapatkan suhu2 tersebut diatas,dengan menggunakan termokopel atau yang lain?kalaupun menggunakan termokopel menggunakan jenis yang mana untuk suhu 1400 celcius

terima kasih

5 09 2014
R. Widodo

Yth mas Galih

Ada 2 cara yang dapat Anda lakukan, yaitu dihitung berdasarkan komposisi bahan paduan Anda atau diperkirakan berdasarkan diagram fasanya (lihat ASM Metals Handbook vol 15). Dari perhitungan maupun perkiraan tersebut Qnda memperoleh temperatur liquidus, yaitu temperatur paduan pada saat mulai mengalami pengintian/pembekuan serta temperatur solidus, yaitu temperatur paduan pada saat seluruh cairan telah membeku. Untuk menetapkan suhu tuang, harus Anda perhatikan kondisi proses, karena sangat berpengaruh terhadap kecepatan pembekuan. Misalnya produk tipis, komposisi dengan C rendah, kondisi cetakan yang sangat padat ataupun dingin dan jumlah cetakan yang akan dicor tentu menuntut suhu cor yang tinggi. Untuk baja biasanya saya tambahkan 150 oC dari suhu liquidusnya. Sebaliknya untuk produk tebal dst tentu Anda bisa tambahkan hanya 50 oC. Jdi untuk menetapkannya sangat tergantung dari proses Anda.

Mengukur suhu cairan logam dapat dilakukan dengan menggunakan thermocouple yang untuk suhu 1400 oC tentu harus menggunakan jenis PtRh-Pt atau secara optik dengan menggunakan optical thermometer yang membandingkan warna pijar cairan dengan pijar kawat wolfram. Dewasa ini telah ada alat2 ukur temperatur yang menggunakan teknilogi laser.

Semoga membantu.

13 09 2014
sonny

yth p widodo, saya ada rencana bikin pabrik skala kecil pembuatan besi beton,apakah bahan bakunya cukup dari besi tua atau harus di mix dengan biji besi? kemudian cara memproduksi bilet sampai dengan besi beton siap dipasarkan (produksi 5 ton / hari) butuh investasi berapa y pak? dan mesin2 produksinya bisa direkomendasi? terimakasih

14 09 2014
R. Widodo

Yth mas Sonny

Untuk produksi beton ecer, bahan baku yang Anda butuhkan adalah baja bekas (steel scrap). Untuk 5 T/jam Anda butuh tanur induksi frekuensi menengah dengan kapasitas lebur 500 kg, double, 300 kw dengan asumsi kerja 3 shift. Peralatan utama selain furnace tentu adalah crane hoist, ladle transfer, cetakan ingot, mesin rol, forklift dan truk angkutan.

Berapa besar infestasi ditentukan oleh kualitas peralatan yang Anda pilih karna memang terdapat banyak pilihan.

Semoga berguna.

13 01 2015
Victor Adi Saputra

Yth mas sonny

Betul yang dikatakan Bpk. Widodo, ini saya tambahkan Kalau untuk besi beton kapasitas 5 Ton per hari tidak perlu mesin yang canggih. Pakai handmill sudah lebih dari cukup. Dan untuk pembuatan Inggot / Billet nya Cukup dengan Induction Furnace 500 Kg sudah sangat cukup, untuk peralatan pembantu Cranes.
semoga membantu, untuk gambaran Di daerah klaten Jawa Tengah terdapat pabrik Serupa.

8 10 2014
galih timbul

Yth, Pak Widodo
saya ingin menanyakan perihal efisiensi yang digunakan dalam perhitungan

Q . 0.000278 = P.t.ef

efisiensi tersebut ditemukan dengan perbandingan apa ya?apakah efisiensi perbandingan massa dimana massa akhir dibagi massa awal logam peleburan?kalopun bukan dengan cara tersebut mungkin anda bisa memberikan penjelasan lebih rinci?

soalnya saya ingin mencari laju peleburan, dan semua data yang diperlukan sudah saya dapatkan, dan saya terhenti di bagian tersebut

terima kasih atas jawaban bapak, mungkin bisa ditulis disini atau ke email saya….

8 10 2014
KONAWEEHA MAHKOTA PT.

Yth. Ketua HALPI di

Jakarta

Dengan hormat, terlampir kami kirimkan formulir anggota HALPI.

Best regards, Yan Sulaeman, SE President Director Mob : +62821 9398 9499 PT. MAHKOTA KONAWEEHA Industri Nikel Jln. Perintis No.3 Kendari-Southeast Sulawesi – 93111 Telp : +62401 3123 882 E-mail : konaweeha@yahoo.com

8 10 2014
R. Widodo

Yth mas Galih.

Efisiensi dihitung berdasarkan perbandingan antara energi peleburan teoritik terpasang dengan energi peleburan terukur. Sedangkan energi peleburan teoritik terpasang dari tahun ketahun (bersama dengan peningkatan teknologi peleburan) berubah, sehingga harus Anda lihat berdasarkan spesifikasi tanur Anda. Untuk memahami lebih lanjut tentang hal ini silakan Anda lihat di: http://www.afsinc.org/files/best%20practice%20energy-schifo-radia-may%202004.pdf

Semoga membantu.

10 11 2014
galih timbul

lumayan rumit ternyata bapak, saya ingin menanyakan 1 hal lagi berkenaan dengan rumus yang digunakan untuk perhitungan :
Untuk menghitung Q1, 2, 3 gunakan rumus:

Q1 = m.C1.DT1

Dimana m adalah masa bahan yang dilebur, C1 adalah kalor spesifik bahan dan DT1 adalah kenaikan suhu dari suhu ruang sd suhu lebur.

Q2 = m.L

Dimana L adalah kalor laten bahan yang dilebur

Q3 = m.C2.DT2

Dimana C2 adalah kalor spesifik bahan dalam keadaan cair dan DT2 adalah kenaikan suhu dari suhu lebur ke suhu tapping.

Semua Q akan muncul dalam satuan Joule. Tinggal Anda konversi ke kWh (1 kJ = 0.000278 kWh). Lalu lihat, berapa kW daya terpasang pada tanur (P), serta ukur dulu efisiensi (ef) proses peleburan Anda, maka:

Q . 0.000278 = P.t.ef

bapak mendapatkan rumus diatas saya boleh tahu referensinya dari mana yah?spesifikasi bukunya, terima kasih sebelumnya

12 11 2014
R. Widodo

Yth mas Galih

Coba Anda cari di perpustakaan. Setiap buku tentang thermodinamika akan menyajikan hukum2 themodinamika yang saya gunakan diatas.

Semoga membantu.

10 12 2014
Amir JTS Foundry

selamat sore

yth. R. widodo

pak sehubungan dengan statement bapak di atas yang mengatakan bahwa tanur induksi frekuensi rendah biasa nya di gunakan untuk peleburan besi, akan tetapi di tempat saya bekerja tanur frekuensi rendah di gunakan juga untuk peleburan baja, yang saya ingin tanyakan apakah ada efeknya bila kita menggunakan tanur induksi frekuensi rendah dalam peleburan baja?

mohon bantuannya
best regards

10 12 2014
R. Widodo

Yth mas Amir.

Frekuensi pada peleburan dengan tanur induksi menimbulkan stirring (gejolak). Semakin rendah frekuensi, maka gejolak akan semakin besar. Proses peleburan baja sangat rentan terhadap gejolak, sehingga akan timbul permasalahan gas porosity. Tanur induksi dengan frekuensi rendah (50 Hz/frekuensi jala2) memiliki gejolak yang sangat besar sehingga tidak diperuntukkan bagi peleburan baja.

Semoga membantu.

14 12 2014
roni

Slmt sore pak wid, dimana sy bisa mendapatkan dapur arc furnace di indonesia, untuk kapasitas 100 kg..tlg dong infonya

23 12 2014
lupi

terima kasih artikelnya, buat nambah ilmu & wawasan. saya mulai tertarik dengan pengecoran logam sejak masih di SMK 2 tahun lalu. tapi belum bisa mengembangkannya.

4 01 2015
Diyon

dimana saya bisa mendapatkan tungku tsbt untuk skala kecil?!
saya ingin mencoba

4 01 2015
Diyon

dimana saya bisa mendapatkan tungku tsbt untuk skala kecil?!
saya ingin mencobanya

14 01 2015
galih timbul

yth. pak widodo

seperti pernyataan bapak pada:

“Efisiensi dihitung berdasarkan perbandingan antara energi peleburan teoritik terpasang dengan energi peleburan terukur. Sedangkan energi peleburan teoritik terpasang dari tahun ketahun (bersama dengan peningkatan teknologi peleburan) berubah, sehingga harus Anda lihat berdasarkan spesifikasi tanur Anda. ”

apakah pernyataan bapak tidak terbalik, karena menurut perhitungan saya energi peleburan teoritik terpasang nilainya lebih besar daripada energi peleburan terukur, mohon koreksinya bapak widodo…

terima kasih…

16 01 2015
R. Widodo

Yth mas Galih.

Yg dimaksud dengan teoritik terpasang adalah kapasitas tanur teoritik yang bisa dilihat pada label tanur. Misalnya berdasarkan spesifikasi tersebut secara toritik proses peleburan membutuhkan daya 600 kW. Ternyata berdasarkan daya yang diukur menghabiskan 700 kW. Maka efisiensi dihitung:

e = 600/700 x 100%

Semoga membantu.

14 01 2015
galih timbul

dan kalo mungkin bapak berkenan, saya ingin menanyakan referensi khusus efiesiensi peleburannya, saya kesulitan untuk mendapatkan referensi untuk rumus tersebut

terima kasih

5 08 2015
budi

Pak Widodo,

Saya rencana akan menambah unit dapur induksi, saya mendapat penawaran utk 500kg 500hz. Dapur nya rencana akan saya gunakan utk memasak besi cor, baja cor, dan juga stainless steel. Apakah menurut pak widodo 500hz tsb cocok utk applikasi yg saya inginkan? Karena setau saya semakin kecil frekuensi, semakin besar stirring nya dan akan menyebabkan keropos pada hasil cor an, terutama baja dan stainless.

Hal ini juga di alami rekan saya di pengecoran lain nya. Mohon info dari pak widodo apa keunggulan dan kelemahan jika saya mengunakan 500hz di bandingkan frekuesi lbh tinggi misal 1000hz.

Terima kasih

6 08 2015
R. Widodo

Yth mas Budi

Benar.., semakin rendah frequensi maka stirring akan semakin besar. Strirring yang dihasilkan oleh frequensi 500 Hz masih terlalu besar untuk peleburan baja yang rawan oksidasi. Saya sarankan untuk baja menggunakan frequensi >1000 Hz dan dengan daya yang besar. Untuk 500 kg sebaiknya >300 kW.

Semoga membantu.

13 08 2015
andi

Asslkm pak widodo
setelah sy baca penjelasan bapak mengenai tanur induksi sy tertarik ingin mempertanyakan beberapa hal antara lain :
a. 1 ton material ore nikel,pasir daya yg di butuhkan berapa watt…..?
b. Biyayanya untuk 1 tanur kapasitas 1ton berapa………….?
c. Waktu pembuatan butuh berapa lama.
trimah kasih sebelumnya.

14 08 2015
R. Widodo

Yth mas Andi.

Bila Anda melebur nickel ore (nickel oxide) maka yang akan Anda peroleh ya nickel oxide cair. Jadi Anda tidak akan mendapatkan nickel cair. Belum lagi bila melebur oksida, maka butuh suhu sangat tinggi, sedangkan lining tanur juga terbuat dari mineral oksida yang pasti tidak kuat untuk melebur oksida.

Untuk menghasilkan logam dari ore, Anda butuh proses reduksi baik direct reduction maupun indirect reduction.

Semoga membantu.

19 08 2015
andi

Pak wododo

Sy sudah membaca penjelasan bapak dan sy mengucapkan banyak trimah kasih dan sy ingin meminta petunjuk, menurut bapak untuk proses nickel ore sebaiknya pakai tungku apa,soalnya sy bingung mengambil sikap soalnya jenis tungku banyak banget,produk cina ,produk anak bangsa.trims sebelumnya.

26 08 2015
Yan

Salam pak, saya ingin bagi ilmu ttg proses nikel ore menjadi logam adalah benar apa yg telah dijelaskan oleh pak widodo yaitu reduksi langsung dengan mengunakan tungku, baik itu buatan cina maupun anak bangsa adalah sama saja, asal kita bisa menggunakannya krn setelah saya coba dan buat sendiri ternyata suhu bisa mencapai 1800 °C.

13 09 2015
Malfin

Terima kasih banyak pak R.Widodo atas ilmu nya yang luar biasa semoga banyak membantu mahasiswa-mahasiswa yang kebinggungan seperti saya ini….
sekali lagi terima kasih atas ilmu nya pak.

12 10 2015
Andri S Lingga

Saya mw tanya ni pak Widodo, ada tidak kiat-kiat yang dapat kita lakukan untuk memperpanjang umur induction furnace ?

Terima kasih

13 10 2015
R. Widodo

Yth mas Andry

Bila yang Anda maksud adalah memperpanjang umur mesinnya, tentu prlakuannya tidak berbeda dengan mesin2 lain pada umumnya, antara lain:
a. Gunakan secara proporsional, artinya tidak melampaui kemampuan mesin yang ditentukan oleh pabrikannya.
b. Preventive maintenance yang terencana.
c. Pengoperasian dengan benar sesuai dengan SOP.

Namun bila yang Anda maksud adalah memperpanjang umur lining tanur induksi, maka perlakuannya adalah:
a. Pemilihan bahan lining yang sesuai dengan peruntukannya.
b. Setting lining induksi dengan benar.
c. Proses peleburan sesuai dengan SOP yang benar.
d. Perawatan lining.

Semoga membantu.

13 10 2015
Andri S Lingga

Terima kasih pak Widodo.

Kalau lebih spesifik cara-cara perawatan lining apa saja ya pak ?

Terima kasih.

13 10 2015
R. Widodo

Yth mas Andri

Merawat lining pada prinsipnya adalah menghindari hal2 yang bisa merusak lining, misalnya:
a. Tidak meninggalkan sisa cairan setelah tapping yang terakhir. Sisa cairan dapat memperlambat pendinginan didaerahnya, sementara yang lain mendingin dengan cepat. Perbedaan ini dapat menimbulkan keretakan.
b. Pendinginan lambat dan seragam untuk menghindari thermal shock.
c. Pengukuran rutin ketebalan tersisa, sekaligus pemeriksaan kondisi lining.
d. Perbaikan (bila diperlukan) dengan teknik dan bahan yang benar.
e. Resintering bila melting temperature selalu lebih rendah dari sintering temperatur yang dianjurkan oleh spesifikasi bahan liningnya.

Semoga berguna.

7 06 2018
Andri S Lingga

Terima Kasih Pak

Saya mau bertanya lagi ni pak.
Akhir2 ini induction furnace sering menunujukkan temperatur coil yang sangat tinggi (> 67 C) dan belum dapat apa penyebabnya.
Ada beberapa hal yang telah kami lakukan, seperti :
– Pengecekan kualitasair pendingin coil, ternyata airnya bersih
– Water quantity check coil hasilnya di atas standar
– Pengecekan kondisi lining normal

Kira-kira menurut pengalaman Bapak apapenyebabnya atau ada perlu kami harus lakukan lebih teliti mengenai pengecekan di atas ?

Terima Kasih

8 06 2018
R. Widodo

Yth mas Andri

Beberapa kasus yang pernah saya tangani disebabkan oleh:
a. Pengapuran pada saluran2 pendingin.
b. Kondisi heat exchanger (close circuit) buruk.
c. Kapasitas produksi sedang tinggi.

Semoga membantu.

21 10 2015
Ahmad Sofyan

Assalamu’alaikum pak, saya mau nanya. Mekanisme perpindahan panas di dapur induksi ada dibagian apa saja? Dan bagaimana mekanisme nya?

22 10 2015
R. Widodo

Yth mas Sofyan

Silakan dikaji dari artikel yang ini: http://www.journal.au.edu/au_techno/2005/oct05/vol9num2_article04.pdf

Semoga membantu.

4 11 2015
Andri S Lingga

Yth Pak Widodo
Kadang terjadi bridging pada permukaan cast iron saat kita charging material.
Yang mau saya tanya yaitu penyebab terjadinya, penanggulangan yang benar jika terjadi demikian dan cara menghindari terjadinya pak.
Terima kasih.

4 11 2015
R. Widodo

Yth mas Andri

Peleburan besi cor dengan menggunakan tanur induksi jarang terjadi, kecuali disebabkan oleh hal2 khusus misalnya:
a. Tanur sering mati (trip) sehingga permukaan cairan yang terbuka segera membeku.
b. Charging material kotor, sehingga membentuk banyak sekali slag (terak) dipermukaan cairan. Terak yang merupakan oksida memiliki suhu lebur tinggi serta solid pada suhu cairan logam masih rendah.
c. Bahan baku yang digunakan khususnya steel scrap memiliki suhu lebur tinggi, sehingga ketika ditambahkan pada saat cairan masih dingin akan mengakibatkan permukaannya membeku.
d. Alloying element khususnya FeCr memiliki efek seperti poin c.

Menghindari bridging lebih dianjurkan dengan cara memperbaiki keempat poin yang sdh sy sebutkan diatas. Untuk poin c dan d, bila memang harus dilakukan, dapat dilakukan bertahap sedikit demi sedikit.

Bahaya pada bridging adalah kenaikan suhu cairan dibawahnya tidak teramati serta kenaikan tekanan ruangan antara cairan dengan lapisan bridging. Untuk mengatasi bila bridging terlanjur terjadi, biasanya dilakukan dengan memiringkan tanur sedemikian rupa dengan mengatur daya agar terjadi lubang dipermukaan bridging. Setelah ada lubang proses peleburan dapat dilanjutkan secara normal dengan aman.

Semoga membantu.

22 02 2016
Mohammad Faiz Akbar

Yth. Pak Widodo
Mohon bantuannya pak. Saya ingin bertanya tentang tahap proses peleburan apa saja yang terjadi saat kondisi furnace masih dingin (cold start charging)? Terimakasih sebelumnya.

22 02 2016
R. Widodo

Yth mas Faiz.

Masalah pada cold starting terletak pada liningnya. Pada awal pemanasan lining akan memuai agak banyak yang tentunya butuh waktu agar terjadi sempurna. Maka pemanasan harus dilakukan secara lambat. Pemanasan yang cepat akan menimbulkan banyak internal stress yang menyebabkan lining retak.

Semoga membantu.

24 02 2016
Mohammad Faiz Akbar

Terimakasih Pak Widodo,
kalau proses nodularity nya itu terjadi pada saat apa ya pak?

24 02 2016
R. Widodo

Yth mas Faiz.

Nodularisasi pada proses pembuatan besi cor nodular pada umumnya dilakukan didalam ladel dengan menambahkan unsur Mg (FeSiMg alloy) sebagai nodulisher. Dengan adanya unsur Mg (dan dengan demikian unsur S menjadi sangat rendah) didalam besi cor, maka grafit yang terbentuk pada saat transformasi eutektik akan berbentuk bulat (nodular).

Semoga membantu.

9 04 2016
Moh. Ammar Robbaanii

Yth. Pak Widodo
Saya mau tanya pak. Saya akan melakukan uji performa tungku dengan bahan bakar gas. Saya akan menguji pengaruh putaran burner dan pengaruh flow gas nya. Selain itu, untuk mengetahui performa tungku saya harus melakukan pengujian apalagi ya pak?
Mohon bantuannya, terima kasih sebelumnya.

9 04 2016
Moh. Ammar Robbaanii

Yth. Pak Widodo
Saya mau tanya pak. Saya akan melakukan uji performa tungku dengan bahan bakar gas. Saya akan menguji pengaruh putaran burner dan pengaruh flow gasnya. Selain itu, untuk uji performa tungku saya harus melakukan apalagi ya pak?
Mohon bantuannya, terima kasih sebelumnya.

12 04 2016
R. Widodo

Yth mas Ammar.

Performa tungku diukur dari efisiensi enerji nya. Jadi Anda harus ukur jumlah enerji (bahan bakar) yang digunakan untuk mencairkan suatu bahan hingga suhu tertentu. Mencairkan bahan hingga suhu tertentu secara teoritik dapat anda hitung. sehingga:

efisiensi = Enerji yang dibutuhkan untuk melebur/enerji yang diberikan dalam %

Enerji yang dibutuhkan secara teoritik tetap (tergantung material yang dicairkan) sehingga semakin sedikit enerji yang diberikan (bahan bakar yang digunakan) maka efisiensinya akan semakin tinggi.

Semoga berguna.

29 04 2016
ridhola

selamat pagi pak widodo,
saya ingin menanyakan untuk permasalahan dari slag metal dari proses melting dari tanur induksi, karena merupakan limbah B3 yang tidak boleh dibuang, bagaimana cara memproses limbah tersebut ya pak ?

terimakasih
Ridhola C020

29 04 2016
R. Widodo

Yth mas Ridhola

Benar sekali, dalam konsep “zerro waste industry” tidak ada lagi sebutan sampah yang keluar dari industry. Sampah2 tersebut harus dipandang sebagai sumber daya material yang harus diubah (diproses) menjadi produk menguntungkan. Hal tersebut selalu menjadi topik2 menarik yang menjadi objek penelitian perguruan tinggi. Silakan Anda berinovasi, misalnya menggunakan slag tersebut menjadi bahan baku pembuatan bata bangunan atau menjadi produk lainnya yang bernilai guna.

Semoga membantu.

10 05 2016
Akbar

Yth. Pak Widodo

Saya ingin bertanya, jika ingin membuat besi cor FCD450 dengan furnace induksi berkapasitas 6000 kg kira kira berapa persen komposisi material dan additive yang harus saya masukan ke dalam furnace ya pak? terimakasih sebelumnya.

11 05 2016
R. Widodo

Yth mas Akbar

Begini cara menghitungnya:

Untuk FCD450, pada umumnya memiliki komposisi akhir aman C 3.6%, Si 3.0%, Mn max 0.3 P dan S masing2 max 0.015% sisanya masing2 < 0.01% (trace element). Maka Komposisi furnace adalah C 3.7% (losses 0.1-0.2% pasca Mg treatment), Si 1.8-1.9% (kelak dapat dari Mg treatment dan inokulasi sebesar 1-1.2%). Yg lain tidak usah diperhatikan.

Dengan asumsi Anda memiliki return scrap max 35% dan Anda tidak menggunakan pig iron. maka charge yang harus Anda lakukan adalah:

Return scrap 35%
Steel scrap 61%
Carburisher 2.7%
FeSi75 1%
Basis kapasitas tanur.

Ambil sample untuk uji spectrometry 1 (dichill).
Koreksi2, mungkin sedikit carburisher ataupun FeSi75

Selanjutnya setelah komposisi furnace tercapai, dengan asumsi Anda gunakan FeSiMg8, maka:

Mg teratment: 1.5%, saya sarankan pada suhu 1500 oC
inokulasi 0.5%, curah bersama dg Mg treatment.
Basis kapasitas ladle treatment.

Ambil sample untuk uji spectrometry 2 (dichill)
Buat sampel uji tarik dan metalografi (Y-block).

Semoga membantu.

16 05 2016
Rizky Mubarok

Selamat Malam.
Adakah tempat kursus perbaikan tungku induksi di area Jakarta Bekasi?
Terima kasih

22 06 2016
Ilham Romadhona

Selamat pagi
Kepada bapak R. Widodo

Pak saya ingin menanyakan, saya pernah magang di salah satu perusahaan pengecoran di Indonesia, disana menggunakan tanur induksi dengan panel frekuensi yg menunjuk skala 0-400 Hz, digunakan untuk melebur 1,5-2 ton besi cor per jam nya. Lalu untuk tanur induksi tersebut masuk dalam golongan frekuensi tinggi atau rendah ya pak? Tolong jawaban dari bapak.
Terima kasih atas perhatian bapak.

22 06 2016
R. Widodo

Yth mas Ilham

Tanur induksi disebut frequensi rendah bila menggunakan frequensi jala2 (50 atau dibeberapa negara 60 Hz). Diatasnya sampai dengan 5000 Hz disebut dengan frequensi menengah, dimana pengubah frequensi sudah digunakan.

Semoga membantu.

25 06 2016
Yan

Pak, saya sedang membangun industri Peleburan Besi Nikel, mohon info dimana saya bisa pesan Tungku Cupola, tks.

28 06 2016
R. Widodo

Yth mas Yan.

Proses smelting besi nikel merupakan proses yang cukup panjang serta terdapat berbagai pilihan tergantung dari jenis batuan Anda, baik pirometalurgi maupun hidrometalurgi atau gabungan dari keduanya. Terutama bila batuan Anda dari jenis nikel laterit, maka sepertinya kupola bukan pilihan.

Semoga berguna.

28 06 2016
KONAWEEHA MAHKOTA PT.

Yth. Pak WidodoTerima kasih atas jawabannya, kalau batuannya adalah Nikel Laterit, Tungku yang digunakan ?

Yan Sulaeman, SE Direktur Utama PT. Mahkota Konaweeha Alamat : Kantor : Jln. PerintisNo.3 Kota Kendari Pabrik : Jln. Cutmeutya No.18 Kota Kendari Tlpn : +62-81284159119 Fax : +62-4013123882 WA : +62-85253707477

29 06 2016
R. Widodo

Yth mas Yan.

Proses pembuatan NPI dari bijih nikel laterit adalah sbb:
1. Benefisiasi ore untuk mendapatkan kandungan besi dan nikel yang lebih tinggi (min 65%) melalui proses crushing, grinding, separating dan leaching.
2. Peletizing dan sintering sekaligus pre reduction.
3. Smelting setidaknya menggunakan blast furnace.

Kupola juga merupakan blast furnace, namun digunakan untuk melebur bahan baku yang sudah berupa logam (scrap, pig iron dsb) sehingga konstruksinya jauh lebih sederhana. Sedangkan blast furnace yg sy maksudkan mirip dengan kupola namun terdapat zona reduction untuk mengubah oksida menjadi logam sebelum dilelehkan, serta menggunakan angin panas (hotblast).

Semoga membantu.

16 03 2017
Mahkota Konaweeha

Yth. Pak Widodo
Mohon bantuan alamat dimana tempat pembuatan hot blast furnance, kalau bisa buatan dalam negeri.
Terima kasih.

9 11 2016
David Hadyan

Selamat malam Pak, ada beberapa pertanyaan yang saya ingin tanyakan Pak :

1. Pada proses sintering tanur, saya hanya mengikuti penaikan kW yang sudah tertera di buku catatan perusahaan. pertanyaannya, apakah ada literatur dan standar khusus sintering?

2. Jelaskan jenis jenis coral dan kandungannya.

Terimakasih Pak

11 11 2016
R. Widodo

Yth mas David.

Yg menjadi acuan dasar proses sintering tanur adalah kecepatan kenaikan dan suhu yang dituju. Mengikuti penaikan kW adalah salah satu cara untuk mencapainya, namun Anda tetap masih harus memperhatikan kenaikan suhu mengingat penaikan kW sangat erat hubungannya dengan input bahan baku. Untuk input yang berbeda maka kecepatan pemanasan pada penerapan kW yang sama bisa berbeda. Yang bisa Anda dapatkan dibeberapa literatur maupun anjuran dari pabrikan bahan lining adalah kurva kenaikan suhu terhadap waktu.

Mengenai bahan refractory, tentu penjelasan yang lebih tepat adalah dari pabrikannya, silakan Anda cari di spesifikasi bahannya.

Semoga membantu.

16 11 2016
David Hadyan

termakasih pak ilmunya

16 03 2017
M Irfan Atmaji

selamat malam pak widodo saya mau nanya ,
bedanya dari tanur induksi buatan cina sama tanur inductotherm apa ya pak, kelebihan dan kekurangan nya

2 05 2017
daniel leonard

pak,kalau Reaksi Terak dan fluktuasi dari komposisi logam beesi pada tanur induksi?
dan bgmna? reaksi dalam peleburan tanur induksi???
tolong dibantu pak……

4 05 2017
R. Widodo

Yth mas Daniel.

Ini adalah reaksi2 pada proses peleburan dgn tanur induksi:

1. Udara + Cairan —> terak, misal:
O2 + 2Fe —> 2FeO
2. terak + cairan —> cairan + gas, misal:
FeO + C —> Fe + CO
3. Lining + cairan —> cairan + gas, misal:
SiO2 + 2C —> Si + 2CO
4. cairan + udara —> terak, misal:
Cr + O2 —> CrO2

Jadi reaksi2 akan berpengaruh terhadap kandungan C (turun), kandungan Si (naik) dan kandungan paduan (turun)

Semoga membantu.

27 05 2017
danielleonard

terimakasih banyak pak R.Widodo…..

27 05 2017
daniel leonard

Pak,aku mau tanya lagi…. buat referensi bukunya yang lengkap buat TANUR INDUKSI itu apa ya Pak?
mohon informasinya Pak?

30 05 2017
R. Widodo

Yth mas Daniel

Coba lihat di ASM Metal Handbook vol 15. Casting.

Semoga membantu.

18 07 2017
Jordy Williams

Yth pak widodo
saya mau nanya boleh pak? skripsi saya soal analisa perpindahan panas pada proses peleburan logam di furnace,kira-kira rumus-rumus apa saja yang di gunakan untuk menghitung perpindahan panas pada peleburan logam.
terima kasih

19 07 2017
R. Widodo

Yth mas Jordi.

Analisis perpan pada proses peleburan dapat dilakukan dengan menggunakan hukum2 thermodinamika sbb:

1. Enerji pemanasan bahan sampai menjelang cair:

Q1 = m . c . Δ T

Dimana:
m = Massa (kg)
c1 = Kalor Jenis bahan keadaan padat (J/kgK)
ΔT1 = Perubahan Suhu bahan (K)

2. Enerji perubahan fasa padat menjadi cair:

Q2 = m . L

Dimana:
L = Kalor laten pencairan (J/kg)

3. Enerji pemanasan setelah cair sampai suhu cor:

Q2 = m . c2 . Δ T2

Dimana:
c2 = Kalor Jenis bahan keadaan cair (J/kgK)
ΔT2 = Perubahan Suhu bahan (K)

Besaran kalor untuk setiap keadaan bahan dapat dilihat diberbagai referensi.

Semoga membantu.

25 08 2017
Gery sagala

Selamat pagi pak widodo, saya mau bertanya kenapa semakin tinggi frekuensi yang kita gunakan maka semakin cepat pula mencairkan material?
Sebagai contoh low frekuensi dan medium frekuensi untuk melebur cast iron, mengapa medium freq. lebih cepat melebur cast iron dibandingkan dengan low freq?
Mohon bantuanya pak. Terimakasih

25 08 2017
R. Widodo

Yth mas Gery

Yang menyebabkan proses peleburan menjadi cepat bukan frequensinya melainkan daya terpasangnya. Adapun frekuensi yang lebih tinggi akan mampu menembus bahan baku (charging) yang lebih tipis (kecil) sehingga pada penggunaan bahan baku acak (campuran tebal dan tipis), efisiensi peleburannya jadi lebih baik dibanding dengan furnace frekuensi rendah (jala-jala). Khususnya pada penggunaan furnace frequensi jala-jala, Anda harus menggunakan bahan baku masive (tebal) sebagai starting block atau meninggalkan cairan sebanyak 1/3 isi furnace agar efisiensi peleburannya juga tinggi.

Semoga membantu.

14 09 2017
Rizky Ananda Putra

Yth pak widodo
saya mau nanya boleh pak? skripsi saya soal perancangan dan pembuatan tungku peleburan sentrifugal. mau nanya pak, mekanisme nya kyk gimana ya pak, buat referensi buku nya apa ya pak? mohon informasi nya pak. terima kasih pak

14 09 2017
R. Widodo

Yth mas Rizky.

Untuk memahami Centrifugal Casting Process, coba Anda lihat di ASM Metalshanbook vol 15.

Semoga membantu.

10 10 2017
Hilmi

Assalamualaikum pak widodo…
saya mau bertanya tentang terjadinya crack setelah proses normalizing, material baja dengan kandungan C : 0,25 %. Setelah proses normalizing kenapa masih terjadi crack pada castinng tersebut?
mohon penjelasannya, terimakasih…

11 10 2017
R. Widodo

Waalaikumsalam…

Yth mas Hilmi.

Crack pada proses HT terjadi akibat internal stress yg terjadi lebih besar dari kekuatan bahan. Internal stress naik ketika terjadi perubahan struktur dari perlit/ferrit/widmanstatten menjadi austenit (terjadi pemuaian) sementara pada suhu austenisasi tersebut kekuatan bahan sudah semakin lemah. Terlebih bila pada benda Anda terdapat dua kecepatan pemanasan (ketebalan) yang berbeda. Dalam hal ini bagian tipis sudah menjadi austenit sementara bagian tebal belum.

Masalah crack juga sering terjadi akibat penempatan benda dalam ruang HT menyebabkan pemanasan terjadi tidak homogen (salah satu bagian mendapat pemanasan lebih banyak (cepat) dari bagian lainnya. Untuk benda casting, pastikan tidak terdapat karbida2 batas butir yang bisa memicu crack saat pemanasan, misalnya karena kandungan Mn terlalu tinggi atau bahkan terdapat unsur2 pembentuk karbida seperti V, Nb, Mo, Cr dan Ti.

Untuk mencegah terjadinya crack saat pemanasan, maka disarankan pemanasan yang lambat sehingga perubahan struktur menjadi austenit terjadi secara homogen. Selain itu pemanasan lambat memberi kesempatan benda untuk release the initial stress nya sebelum berubah menjadi austenit. Selanjutnya Anda hanya tinggal melakukan holding sesuai dengan kebutuhan ketebalan benda kemudian pendinginan udara bebas.

Semoga membantu.

21 11 2017
Muhammad DA

Pak kalo mau memperbIki koil( kumparan) tungku bisa? Mohon no kontak

19 12 2017
indra prakoso

selamat malam pak, apakah bapak punya laporan resmi atau jurnal mengenai ini? saya butuh pak untuk dimasukkan di referensi skripsi saya. jika ada mungkin bisa di email ke saya i_prakoso21@yahoo.com
terimakasih.

17 07 2018
Farah

dear,
Pak mau tanya
Ada dua metode peleburan IF dan EAF, apa perbedaan? dari segi kualitas mana yang lebih baik antara IF dengan EAF? kalau bapak memiliki artikel terkait IF dan EAF boleh kirim ke email saya.
terima kasih

13 08 2018
R. Widodo

Yth mbak Farah

IF (induction furnace) sangat berbeda dengan EAF (electric arc furnace) baik dari prinsip pemanasan hingga aplikasinya. Tentu memerluakn ruang diskusi yang besar untuk membahas keduanya. Untuk memahami kedua jenis furnace tersebut dilakan Anda lihat di ASM Metals Handbook, Vol 15 Casting.

Semoga membantu.

30 11 2018
Abiano

Yth. Pak Widodo

Mau tanya, untuk jenis lining yg lebih bagus dari silica ada tidak, dari segi losses panas yg diserap? Saya dengar utk lining jenis zirconia memiliki losses panas lebih rendah dari jenis lining lainnya, apakah ini benar?
Satu lagi, apakah yg menentukan banyak-tidaknya losses panas pada lining hanya tergantung dari konduktivitas termal lining saja?

Terimakasih atas jawabannya

10 12 2018
R. Widodo

Yth mas Abiano.

Pemilihan lining didasari oleh ketahanannya terhadap thermal, chemical dan mechanical attach dari cairan. Sementara itu heat losses dicegah dengan menempatkan bahan isolator sebelum lining (tidak oleh bahan lining itu sendiri).

Zirconia (ZrO2) memang memiliki refractoryness lebih baik daripada Silica (SiO2) namun keduanya memiliki thermal conductivity yang hampir sama (1.5 – 1.7 W/mK) jadi pada kondisi kepadatan yang sama, akan menghasilkan heat losses yang juga hampir sama.

Semoga membantu.

16 12 2018
Abiano

Yth. Pak Widodo

Saya masih kurang faham dengan istilah ‘lining’ dan ‘refraktori’, apakah keduanya sama? Lalu apa fungsi keduanya? Apakah sbg isolator?

Terimakasih

11 01 2019
R. Widodo

Yth mas Abiano.

Bahan refraktori (refractory material) adalah bahan yang mampu mempertahankan kekuatannya pada suhu tinggi. Atau secara umum disebut sebagai bahan tahan panas (api). Sedangkan lining material (pada proses peleburan) adalah bahan yang digunakan sebagai pelapis permukaan tanur untuk menahan berbagai attach, baik kimia, panas maupun mekanis yang terjadi selama proses. Oleh karenanya lining material selalu tersusun dari bahan refractory yang didesign sedemikian rupa agar memiliki kemampuan sebagaimana tersebut diatas.

Semoga membantu.

22 01 2019
Abiano

Yth. Pak Widodo

Saya sedang mencari referensi tentang perhitungan perancangan atau desain tungku induksi. Apakah bapak punya rekomendasi buku apa yg cocok? Kemudian di perpustakaan mana ya saya bisa mencari refrensi tungku induksi?

Terimakasih banyak

28 01 2019
R. Widodo
28 08 2020
Juan Septiandy

Selamat malam pak, artikel dan forumnya sangat membantu.
Pak saya ingin membuat tungku induksi untuk alumunium (skripsi) pak?

Frekuensi baiknya berapa ya pak? Untuk perhitungan yang tepat frekuensinya menggunakan rumus yang mana ya pak?

Apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan?
Terimakasih pak

24 11 2020
R. Widodo

Yth mas Juan.

Sy ada buku2 yang dapat Anda gunakan sebagai referensi, yang tentunya tidak dapat sy share diforum ini. Silakan kekantor sy sikalian kita bisa diskusikan proyek Anda secara lebih detail.

R Widodo
Jurusan Teknik Pengecoran Logam
Politeknik Manufaktur Bandung.

Jl. Kanayakan no 21. Dago.
Bandung.

Semoga bermanfaat.

27 10 2021
Lilik Patonah

Asslamualaikum wr.wb
Izin bertanya pak 🙏. Apa yang dimaksud cacat coran carboncflotation, other gross segretions

27 10 2021
Lilik Patonah

Terimakasih 🙏

2 11 2021
R Widodo

Waalaikumsalam.

Yth mbak/mas Lilik.

Carbon Flotation pada besi cor adalah kondisi karbon (dalam hal ini Grafit) yang cenderung berkumpul dipermukaan atas (terutama grafit primer). Biasanya disebabkan oleh kandungan C dan Si terlalu tinggi disertai dengan suhu cairan yang tinggi.

Gross segregation pada steel ataupun nonferrous casting adalah partikel non metalik yang memisahkan diri dan berkoloni dalam cairan. Penyebanya adalah komposisi bahan maupun suhu cairan.

Semoga membantu.

1 09 2022
Rico

Saya mohon bantuannya untuk tungku induksi untuk kapasitas 100 ton per hari. Raw matrial nya biji besi

Terimakasih,

11 10 2022
Priyo Suwarno

Hallo Mas Alex… saya Priyo Suwarno, apakaj Anda punya mesin lebur induksi hingga 2000 derajat celcius. Jika ada berapa harganya? Saya perlu alat ini untuk melebur konsentrat iridium.

Leave a reply to daniel leonard Cancel reply