Phosphide Eutectic (Steadite) pada Besi Cor

Steadit (phospideutektik) adalah eutektikum terner dari besiphospid (Fe3P), sementit (Fe3C) dan austenit (g) pada sistim metastabil paduan besi-karbon, serta memiliki temperatur lebur 950 oC. Pada sistim stabil eutektikum ini muncul sebagai besiphospid, grafit dan austenit dengan temperatur lebur 960 oC.

Pada sistim stabil dalam hal ini adalah besi cor, grafit yang terjadi akan menempatkan diri pada grafit-grafit yang telah ada sebelumnya (grafit eutektik), sehingga didalam struktur phospideutektik hanya akan terdapat austenit dan besiphospid dalam bentuk eutektikum.

Keadaan ketidak homogenan konsentrasi austenit dan sisa cairan yang selalu terjadi pada proses pembekuan besi cor, maka pada kandungan P yang cukup kecil sudah akan dapat menimbulkan terjadinya phospideutektik, serta muncul sebagai impurities dengan batas-batas butiran cekung serta semakin besar/banyak dengan semakin tingginya kandungan P.

Struktur besi cor dengan phospideutektik

Kurva temperatur-komposisi pada diagram terner

Fe-Fe3C-P dengan kandungan C = 3%

(R. Vogel & K. Roehrig)

Pada proses pembekuan besi cor, konsentrasi unsur P didalam sisa cairan akan semakin tinggi menuju ke konsentrasi eutektik bersamaan dengan pertumbuhan butiran austenit. Pada saat tersebut temperatur liquidusnya pun akan turun menuju temperatur eutektiknya yang cukup rendah (950 oC). Dengan demikian, pada besi cor dengan kandungan P yang semakin tinggi, untuk temperatur tuang yang sama akan akan memiliki fluiditas cairan yang lebih baik.

Phospideutektik (steadit) sebagaimana struktur eutektik lainnya merupakan struktur yang keras sehingga keberadaannya juga akan meningkatkan kekerasan (hardnes) dan ketahanan gesek (wear resistance) dari material besi cor.

Aplikasi dari material besi cor dengan kandungan P tinggi (0.6 – 1.8%) antara lain adalah pada produk dengan ketebalan dinding yang cukup tipis seperti coran radiator (heat exchanger) dan produk yang dituntut untuk memiliki ketahanan gesek cukup tinggi.

Sumber:

1.      Brunhuber E; Giesserei Lexikon. Fachverlag Schiele & Schoen GmbH. Berlin.

2.      Schumann H; Metallographie. VEB Deutscher Verlag fuer Grundstoffindustrie. Leipzig.

2 responses

16 04 2016
Elvira

Mau tanya, apa benar bahan steadite di pakai sebagai bahan blok silinder di mesin diesel khususnya isuzu? Bahan steadite dibandingkan dengan diasil dan nikasil lebih bagus dan kuat yang mana? Terima kasih

18 04 2016
R. Widodo

Yth mbak Elvira

Diasil (Die Aluminium Silcon) merupakan bahan aluminium paduan Si yang untuk keperluan blok engine spd motor pada umumnya dikembangkan dengan kandungan Si sekitar 21% plus beberapa unsur paduan penunjang, untuk medapatkan sifat keras dan tahan gesek pada suhu kerja tinggi.

Nikasil merupakan proses coating berbasis Ni dan silikoncarbide pada permukaan aluminim paduan untuk blok engine spd motor, biasanya spd motor balap. tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat2 permukaan silinder yang lebih baik lagi karena digunakan pada putaran mesin dan suhu yang lebih tinggi (kondisi balap).

Steadit adalah struktur phospit eutektik yang terdapat pada besi cor, digunakan pada bahan cylinder liner yang dilapiskan dipermukaan cylinder pada engine blok mobil. Karena bekerja pada daya yang besar, maka engine blok mobil tidak dapat sepenuhnya menggunakan aluminium paduan, pada bagian2 yang bergesekan silapisi dengan liner yang terbuat dari besi cor. Karena liner ini dicor tipis, maka dibubuhkan unsur P agar terbentuk struktur steadit yang membuat besi menjadi lebih cair.

Semoga membantu.

Leave a comment