Modul penambah dan leher penambah
Sesuai dengan urutan pembekuan, maka modulus diatur biasanya:
produk cor : leher penambah : penambah = 1 : 1.1 : 1.2
Penambah dengan bentuk geometris yang berbeda akan mempunyai modulus yang berbeda. Perbandingan antara diameter dan tinggi penambah yang berbeda juga akan mempunyai modulus yang berbeda.
Type | Ø D | Volume |
A | D = 5.33 M | V = 1.06 D3 |
B | D = 4.91 M | V = 1.16 D3 |
C | D = 4.53 M | V = 1.04 D3 |
M = Modulus penambah |
Tabel di atas hanya berlaku untuk penambah dengan h = 1.5 D. Untuk perbandingan diameter dan tinggi yang lain akan menghasilkan rumus yang berbeda.
Volume penambah
Bukan hanya benda cor yang mengalami penyusutan, karena terdiri dari bahan yang sama, penambah juga akan mengalami penyusutan. Volume penambah harus cukup untuk memberi cairan yang berkurang akibat penyusutan dari benda cor dan penambah itu sendiri.
Pada waktu terjadinya proses pemadatan atau pembekuan, permukaan penambah akan turun sampai kedalaman tertentu. Rongga yang terbentuk di permukaan penambah disebut rongga susut. Gambar 36 menunjukkan rongga susut pada penambah, gambar kiri menunjukkan penambah sesaat setelah penuangan berakhir, gambar kanan menunjukkan penambah beberapa saat setelah pemadatan berakhir.
Volume rongga susut menunjukkan volume cairan maksimum yang dapat dipasok oleh penambah. Besar volume rongga susut berkisar antara 14 – 20 % dari volume total penambah. Prosentase volume ini disebut efisiensi penambah.
Berdasarkan pemikiran di atas maka:
Dimana:
Vf = Volume penambah
Vc = Volume benda cor
s = penyusutan (%)
x = efisiensi penambah
Contoh:
Benda dengan modul 1, bahan baja, volume 100 cm3, temperatur cor 1450°C, temperatur liquidus 1300°C.
- Modul penambah 1.2 cm
- Susut cair ± 1% setiap penurunan suhu 50°C
- Susut kristal 4%.
Maka susut total adalah:
Dengan demikian penambah harus mampu memberi pasokan cairan sebanyak 7%x100 cm3 = 7 cm3.
Efisiensi penambah 20%, maka Volume penambah menjadi:
Bila dipakai penambah type A
- Diameter penambah D = 5.33 M = 6.4 cm.
- Volume penambah Vf = 1.06 D3 = 277 cm3 > volume yang dibutuhkan 53 cm3.
bagaimana cara pengecoran puli dan cetakan apa yang di gunakan?
bisa uraikan lebih detail
Baiknya untuk benda berbentuk bundar, sistem pengalir (Runner) dipasangkan diluar benda sepanjang 3/4 bagian dengan tebal ingate antara 10~15mm, Ukuran runner&ingate bisa menggunakan referensi yang ada.
U/ benda dibawah 200 kg bisa menggunakan cetakan basah & cetakan kering utk berat diatasnya.
Salam
Yvan
Assalamu’alaikum…
sangat membantu, namun kalau boleh saya minta referensi dari tulisan ini pak..butuh untuk skripsi..sekian
Terima Kasih
assalamualaikum,,,
pak tolong dibantu ngitung penambah,
ada sebuah benda,besar dan tipis bentuknya seperti pelana kuda bahannya low alloy steel, madul benda ketemunya 1, volume benda 13959 cm3, temperatur ladel 1570 – 1590,aku udah ngitung seperti cara diatas hasilnya D = 5.33 * M = 6.4 cm
V = 1.06 * D3 = 363,58 cm3 sedangkan volume yg dibutuhkan itu 7516 cm3, berarti penambah itu gak mencukupi dong pak? terus antisipasinya gmn? terimaksih mohon dibantu
Waalaikumsalam.
Yth mas Tohir.
Kl menggunakan cara diatas, maka menghitungnya adalah sbb:
Vol benda Anda: 13,959 cm3 (modul pasti tidak 1)
Asumsi:
susut cair/50 oC: 1%
susutr kristal baja: 5%
efisiensi penambah: 30%
Suhu cor maks:1,590 oC
Maka dihitung:
Susut total: 7%
Vol penambah: 4,248.39 cm3
Untuk Tipe A: Vol penambah = 1.06 x D
Jadi: D = 15.88 cm
Semoga membantu
Assalamualaikum,,,
Pak bagaimna perhitungan untuk fcd yang memiliki modul besar dan apakah memungkin kan untuk pengecoran untuk fcd tanpa menggunakan penambah, jika kondisinya modul yang paling besar setelah dihitung menggunakan perhitungan Pak schulze yang diberikan ketika kuliah, terjadi expansi, namun pada modul bagian lain masih terjadi contraksi, dan cetakan yang digunakan menggunakan cetakan resin.
Terus pak untuk penentuan leher penambah. perhitungan dilakukan sesuai dengan teori, namun ternyata pada prakteknya dilapangan terjadi penyusutan pada benda didekat leher penambah namun pada leher penambahnya tidak terdapat rongga setelah dipotong. Faktor apa saja pak yang dapat menyebabkan terjadinya hal tersebut?
terimakasih pak,,,,
hormat
lutfi
Yth mas Lutfi.
FCD karena Mg treatment dilakukan pada suhu sekitar 1500, biasanya dicor pada suhu yang relatif tinggi. Hal itu menyebabkan terjadinya susut cair yang besar sehingga pemuaian grafit tidak cukup mengkompensasi susut totalnya(susut cair dan susut kristalisasi). Maka pada FCD konsep non riser tidak dapat diterapkan.
Bila leher penambah sudah ditentukan dengan benar, maka bila masih ditemukan shrinkage didekatnya mungkin disebabkan oleh posisi penambah yang terlalu dekan dengan benda, sehingga menghasilkan efek sudut pasir disekitar leher penambah. Efek ini menaikkan modul daerah benda yang dekat dengannya.
Semoga berguna.
Yth pak Widodo
Saya punya proses casting dengan mesin CCM dan memakai mould ukuran 100mmx100mmx700. Pertanyaanya apabila saya ingin potongan billet sesudah dingin menjadi panjang 3, 6, 12 Meter maka berapa cm ukuran yang saya buat?
Salam
Sunardi
Yth BP Widodo
Bagaimana dengan teknik saluran masuk untuk investmen casting? apakah ada perhitungan khusus?
Yth mas Evan
Prinsinya tetap bernoully. Tetapkan ingate untuk setiap cavity, lalu penampang runner sedikitnya adalah jumlah total ingate yang harus dilayaninya dan penampang spue sedikitnya jumlah seluruh runner yang harus dilayaninya.
Semoga membantu.
assalamualaikum wr.wb
buat pak Widodo: pak saya kenapa untuk perbandingan penambah ada di angka berikut : produk cor : leher penambah : penambah = 1 : 1.1 : 1.2
Yth mas Nana
Itu adalah perbandingan modul (M). Dimana:
M = V/A
V = Volume
A = luas penampang pelepas panas.
Artinya: semakin besar modul, maka semakin lambat bagian tersebut mendingin. Jadi agar penambah mengalami pendinginan paling lambat (terakhir), dengan demikian shrinkage cavity terjadi disitu, maka ia harus memiliki modul terbesar. Dan agar pembekuan mengarah dari produk cor ke leher lalu ke penambah, maka dibuat gradasi sebagaimana Anda sebutkan.
Semoga membantu.
pak maf sya mau tanya lagi pak, kelanjutan pertanyaan saya yang di atas . kenapa perbandingan penambah berada di angka 1 : 1,1 : 1,2 nah kenapa ga di angka 0,5 : 0,6 : 0,7 atau 1 : 2 : 3 atau 2 : 2,1 : 2,3
Yth mas Nana.
Perbandingan 1 : 1.25 : 1.5 atau 1 : 1.5 : 2 juga silakan. Hal itu tidak ada standarnya. Namun sebaiknya gunakan angka2 yang lebih mudah diingat serta efisien.
Semoga membantu.
pak maf mau tanya lagi, maksudnya gunakan angka 2 yg lebih mudah diingat serta efisien, maksudnya gimana pak ?
Yth mas Nana
Maksud sy gunakan “angka-angka” yang lebih mudah diingat dan efisien, misalnya 1 : 1.5 : 2 atau 1 : 1.1 : 1.2.
Semoga membantu.
assalamualaikum..
saya ingin tanya ..apa yang dimaksud dengan efisiensi pengecoran? dan bagaimana cara menghitungnya?
terimaksih
Yth mbak Rena
Efisiensi merupakan perbandingan antara luaran dengan asupan dengan satuan %. Maka pada proses pengecoran logam, adalah perbandingan antara hasil produk hasil proses pengecoran dengan bahan baku yang digunakan:
efisiensi = produk/bahan baku x 100%.
Misalnya dari 1000 kg bahan baku, dihasilkan produk 700 kg. Maka efisiensinya adalah:
efisiensi = 700 (kg)/1000 (kg) x 100% = 70%
Efisiensi pengecoran disebut juga casting yield..
Semoga membantu.
Assalamualaikum
Pak Widodo, saya belum memahami sepenuhnya tentang Arah dan besar penyusutan baik diameter luar dan diameter dalam untuk cast iron maupun Cast steel.
Misalkan saya punya produk dimensi dia 2000 x dia 1800 x 250 mm, menurut teori penyusutan berapakah kiranya besar dimensi untuk dipolanya sendiri.
Terimakasih atas segala bantuan dan ilmunya.
Waalaikumsalam.
Yth mas Ken.
Sebenarnya sederhana saja. Misalnya untuk besi cor cetakan kering. Penyusutan 1%, jadi semua ukuran untuk pola silakan dikalikan dengan 1.01 sedangkan untuk baja penyusutan 2%, silakan semua ukuran dikali dengan 1.02.
Semoga berguna.
Assalamualaikum pak Widodo…
Untuk perhitungan leher penambah, adakah rumus tersendiri untuk perhitungannya pak? penambah nya model samping…
Terimakasih…
Assalamualaikum pak Widodo…
Untuk perhitungan leher penambah, adakah rumus yg menjelaskannya pak untuk perhitungannya? Mohon dibantu..
Terimakasih…
Yth mas Irza.
Leher penamah adalah jembatan antara benda dengan penambah. Jadi ia harus membeku setelah benda dan sebelum penambah. Perbandingan modul yang umum antara MB : ML : MP adalah: 1 : 1.2 : 1.4. Perbandingan lain boleh saja diterapkan selama urutannya selalu MB : ML : MP. Atau MB (Modul benda) paling kecil.
Semoga membantu.
assalamualaikum pak widodo maaf mengganggu , tolong bantu koreksi perhitungan penambah saya, dalam perhitungan ini saya dapat diameter penambah 3,2 cm dan tinggi penambah 4,8 cm , jadi saya ragu ko dimensi penambahnya kecil… pak tolong koreksi kenapa dimensi diameter sama tinngi penambah kecil padahal dimensi produknya sangat besar , tolong pak yang salanya dimana nih terimakasih….
produknya rumit banyak rongga, tpi disini saya ibaratkan balok saja panjang=25,1 cm, lebar=15,4 cm, tinggi=15,0 cm
pelepas panas = Luas permukaan luar produk bagian luar + luas permukaan inti pertama + luas permukaan inti2 + luas permukaan inti 3= 1523,79 + 422,51 + 676,08 = 2622,38 cm2
Dan volume benda 1362741,20 mm3 = 1362,74 cm3
Modul (Mb):
Mb = Vb/A
= 1362,74/2622,38 = 0,519 ≈ 0,52 cm
data dari pengujian komposisi kimia yg sudah dilakukan:
C = 3,45% Si= 2.01% Mn= 0.799% P= 0.0151% S= 0.011%
Untuk unsur (Si) + (P) = 2,01 % + 0,0151 % = 2,0251≈ 2 %.Dari kedua unsur kimia tersebut dengan unsur C= 3,45 % dan modul 0,52 akan dilihat untuk mengetahui berapa penyusutan pada Nomogram pada suhu 1250 celcius. Dan nilai penyusutannya sebesar 2,5 %, maka akan membutuhkan penambah (riser). Sehingga untuk mengetahui volume kebutuhan penambah (Vf) yaitu:
Dan volume benda (Vb) : 1362741,20 mm3≈ 1,36 dm3
Vf = penyusutanxVb
= 2,5% x1,36 = 0,034 dm3
Dimana:
Vb = volume benda (dm3)
Vf = volume kebutuhan penambah (dm3)
Volume Penambah (Vp)
Untuk mengetahui nilai dari volume penambah didapatkan dengan rumus Vp= Vf x Ep + Vf.
Dimana Ep yaitu (Efisiensipenambah), dan efisiensi penambah yang digunakan yaitusebesar 20%, maka:
Vp= 0,034 x 20% + 0,034 = 0,040 dm3.
Dimana:
Vf = volume kebutuhan penambah (dm3)
Ef = efisiensi penambah (%)
Vp = volume penambah (dm3)
Diameter Penambah (Dp)
Untuk mencari nilai dari diameter penambah digunakan rumus volume tabung;Vp= (π.d^2)/4 x H, makaVp= (π.d^2)/4 x 1,5d Sehingga didapat rumus sebagai berikut: Dp = ∛(Vpx4/(1,5.π))
=∛(0,040×4/(1,5.π))
= 0,32 dm ≈32 mm.
Dimana:
Vp = volume penambah (dm3)
Dp = diameter penambah (mm)
Untuk tinggi penambah( H ) yaitu 1,5Dp. Jadi tinggi penambah :
H = 1,5 x Dp
= 1,5 x 32 = 48 mm.
Dimana:
Dp = diameter penambah (mm)
H = tinggi penambah (mm)
dalam perhitungan ini saya dapat diameter penambah 3,2 cm dan tinggi penambah 4,8 cm , jadi saya ragu ko dimensi penambahnya kecil… pak tolong koreksi kenapa dimensi diameter sama tinngi penambah kecil padahal dimensi produknya sangat besar seperti yg diibaratkan saya di atas, tolong pak yang salanya dimana nih….
assalamualaikum pak widodo maaf mengganggu , tolong bantu koreksi perhitungan penambah saya, dalam perhitungan ini saya dapat diameter penambah 3,2 cm dan tinggi penambah 4,8 cm , jadi saya ragu ko dimensi penambahnya kecil… pak tolong koreksi kenapa dimensi diameter sama tinngi penambah kecil padahal dimensi produknya sangat besar , tolong pak yang salanya dimana nih terimakasih….
produknya rumit banyak rongga, tpi disini saya ibaratkan balok saja panjang=25,1 cm, lebar=15,4 cm, tinggi=15,0 cm
pelepas panas = Luas permukaan luar produk bagian luar + luas permukaan inti pertama + luas permukaan inti2 + luas permukaan inti 3= 1523,79 + 422,51 + 676,08 = 2622,38 cm2
Dan volume benda 1362741,20 mm3 = 1362,74 cm3
Modul (Mb):
Mb = Vb/A
= 1362,74/2622,38 = 0,519 ≈ 0,52 cm
data dari pengujian komposisi kimia yg sudah dilakukan:
C = 3,45% Si= 2.01% Mn= 0.799% P= 0.0151% S= 0.011%
Untuk unsur (Si) + (P) = 2,01 % + 0,0151 % = 2,0251≈ 2 %.Dari kedua unsur kimia tersebut dengan unsur C= 3,45 % dan modul 0,52 akan dilihat untuk mengetahui berapa penyusutan pada Nomogram pada suhu 1250 celcius. Dan nilai penyusutannya sebesar 2,5 %, maka akan membutuhkan penambah (riser). Sehingga untuk mengetahui volume kebutuhan penambah (Vf) yaitu:
Dan volume benda (Vb) : 1362741,20 mm3≈ 1,36 dm3
Vf = penyusutanxVb
= 2,5% x1,36 = 0,034 dm3
Dimana:
Vb = volume benda (dm3)
Vf = volume kebutuhan penambah (dm3)
Volume Penambah (Vp)
Untuk mengetahui nilai dari volume penambah didapatkan dengan rumus Vp= Vf x Ep + Vf.
Dimana Ep yaitu (Efisiensipenambah), dan efisiensi penambah yang digunakan yaitusebesar 20%, maka:
Vp= 0,034 x 20% + 0,034 = 0,040 dm3.
Dimana:
Vf = volume kebutuhan penambah (dm3)
Ef = efisiensi penambah (%)
Vp = volume penambah (dm3)
Diameter Penambah (Dp)
Untuk mencari nilai dari diameter penambah digunakan rumus volume tabung;Vp= (π.d^2)/4 x H, makaVp= (π.d^2)/4 x 1,5d Sehingga didapat rumus sebagai berikut: Dp = ∛(Vpx4/(1,5.π))
=∛(0,040×4/(1,5.π))
= 0,32 dm ≈32 mm.
Dimana:
Vp = volume penambah (dm3)
Dp = diameter penambah (mm)
Untuk tinggi penambah( H ) yaitu 1,5Dp. Jadi tinggi penambah :
H = 1,5 x Dp
= 1,5 x 32 = 48 mm.
Dimana:
Dp = diameter penambah (mm)
H = tinggi penambah (mm)
dalam perhitungan ini saya dapat diameter penambah 3,2 cm dan tinggi penambah 4,8 cm , jadi saya ragu ko dimensi penambahnya kecil… pak tolong koreksi kenapa dimensi diameter sama tinngi penambah kecil padahal dimensi produknya sangat besar seperti yg diibaratkan saya di atas, tolong pak yang salanya dimana nih….
Waalaikumsalam.
Yth mas Supriyatna
Dengan asumsi Anda sudah menghitung volume benda, luas penampang pelepas panas dan modul benda dengan “benar”, maka dengan Mb = 0.52 cm, untuk besi cor dengan shrinkage (menurut Anda) 2.5%, memang akan menghasilkan penambah paling besar D = 38 mm (3.8 cm). Ada sedikit perbedaan cara menentukan volume penambah. Yg saya lakukan:
a. Hitung volume benda (Vb).
b. tentukan %tase shrinkage. (%s)
c. Hitung volume butuh (Vb x %s)
d. Tetapkan efisiensi penambah (Ep = 10% sd 15%)
e. Hitung volume penambah Vp = Vb/Ep (disini yang berbeda).
Selanjutnya tinggal cari diameter penambah.
Semoga membantu.
maaf pak mau bertanyalagi kan kata bapak diatas selanjutnya tinggal cari diameter penambahnya, mencari diameter penambahnya gimna pak, rumusnya gimna pak….
Yth mas Supriatna.
Pada umumnya tinggi penambah (h) = 1,5 x DP, dimana DP = diameter penambah. Maka Anda dapat menggunakan persamaan sbb:
MP = VP/AP, dimana MP = Modul penambah, VP = Volume penambah dan AP = luas area permukaan penambah.
Pada pernghitungan VP dan AP, semua h dinyatakan dengan 1,5 x DP. Maka Anda hanya tinggal menghitung DP.
Semoga membantu.
assalamualaikum pak widodo pak maaf mau tanya lagi nih, sya sudah mengikuti cara perhitungan bapa yang dijelaskan oleh bapa di atas , tapi untuk memastikannya tolong koreksi pak perhitungan saya soalnya saya mendapat dimensi yg penambah yg besar, apakah saya salah di satuan saat menghitung, apakah rumus diameter penambah yg saya gunakan salah atau gimana pak tolong koreksi pak … untuk perhitungan penambahnya seperti di bawah
produknya rumit banyak rongga, tpi disini saya ibaratkan balok saja panjang=25,1 cm, lebar=15,4 cm, tinggi=15,0 cm
pelepas panas = Luas permukaan luar produk bagian luar + luas permukaan inti pertama + luas permukaan inti2 + luas permukaan inti 3= 1523,79 + 422,51 + 676,08 = 2622,38 cm2
Dan volume benda 1362741,20 mm3 = 1362,74 cm3
Modul (Mb):
Mb = Vb/A = 1362,74/2622,38 = 0,519 ≈ 0,52 cm
nilai shringkage dari nomogram sebesar 2,5%
Dan volume benda (Vb) : 1362741,20 mm3 ≈ 1,36 dm3
volume butuh Vf = Vb x S = 1,36 x 2,5 % = 0,034 dm3
Vb = volume benda (dm3)
Vf = volume kebutuhan penambah (dm3)
Efisiensi penambah (Ef) yaitu : 10% sampai dengan 15%
volume benda (Vb) : 1362741,20 mm3 ≈ 1,36 dm3
Volume penambah Vp = Vb/Ef = 1,36/(15%) = 9,06 dm3
Vb = volume benda (dm3)
Ef = efisiensi penambah (%)
Vp = volume penambah (dm3)
Untuk mencari nilai dari diameter penambah digunakan rumus volume tabung;
Vp=(π.d^2)/4 x H, maka Vp=(π.d^2)/4 x 1,5d Sehingga didapat rumus sebagai berikut: Dp =∛(Vpx4/(1,5.π))
=∛(9,06×4/(1,5.π)) = 1,97 dm ≈ 197 mm.
Vp = volume penambah (dm3)
Dp = diameter penambah (mm)
Untuk tinggi penambah ( H ) yaitu 1,5 x Dp. Jadi tinggi penambah :
H = 1,5 x Dp = 1,5 x 197 = 295,5 mm.
Dimana: Dp = diameter penambah (mm)
H = tinggi penambah (mm)
kesimpulan saya saya mendapatkan dimensi penambah yg besar diameter penambah= 19,7cm dan tingginya=29,5cm
tolong koreksi pak perhitungan saya…apakah saya salah di satuan saat menghitung, apakah rumus diameter penambah yg saya gunakan salah atau gimana pak tolong koreks pak…..
Waalaikumsalam.
Yth mas Supriyatna.
Diuraikan secara matematis, untuk penambah bentuk silinder dengan asumsi h = 1.5DR dan penampang bawah silinder tidak melepas panas, maka berdasarkan hubungan:
MR = VR/AR, dimana MR = modul penambah, VR = Volume penambah dan AR luas permukaan pelepas panas. Maka seharusnya:
DR = V(0.18.VR/MR), dimana DR = diameter penambah.
MR ditetapkan lebih besar dari modul benda (untuk benda masiv sederhana) atau modul terbesar benda (untuk benda kompleks, setelah solidifikasi diarahkan). Sedangkan VR = Vf/Ef dimana Vf = Volume feeding butuh dan Ef = efisiensi penambah.
Semoga membantu.
assalamualaikum pak widodo
saya mau tanya pak tentang leher penambah..bentuk apakah yg paling bagus untuk leher penambah?
apakah 1/2 lingkaran,persegi,atau trapesium pak? modul benda 0,8 cm dan tinggi modul terbesar 40mm
saya menghitung dengan leher penambah menggunakan persegi yakni didapat 13 x 13 mm dan hasilnya shrinkage..
metode cetakan verrikal..
terimakasih
Waalaikumsalam.
Yth mas Ibnu.
Prinsipnya adalah MB : ML : MP = acuan : lebih besar : semakin besar. Misalnya 1 : 1.3 : 1.5. Dengan demikian asupan (feeding) dari penambah menuju benda tidak terhambat oleh leher. Jadi untuk modul benda (MB) 0.8, modul leher harus minimum 1. Bentuk silakan Anda buat yang paling mudah.
Bila penambah Anda ber diameter 80 mm, maka leher 13×13 mm Anda sepertinya terlalu kecil, seharusnya 30×30 mm.
Semoga membantu.
Assalamualaikum,,pak bagaimana cara perhitungan penambah jika menggunakan exothermic sleeve dan berapa % efisiensi dr riser exo sleeve itu sndri jika dibandingkan dg riser konvensional?mohon bantuannya…trimakasih
Waalaikumsalam.
Yth mas Taufik.
Perbedaannya hanya pada efisiensi penambah, sbb:
a. Penambah dingin (termasuk penambah atas terbuka): max 10%
b. Penambah atas terbuka dengan exothermal covering: 16% – 17%
c. Penambah panas: 14% – 16%
d. Penambah terbuka dengan bahan isolator/exothermal: 30%
e. Penambah terbuka dengan bahan isolator/exothermal dan exothemal covering: 50%
Semoga berguna.
Lalu bagaimana untuk rumus perhitungan menggunakan exothermal slevees..apakah ada perhitungan yg berbeda dibandingkan dengan menggunakan riser konvensional? Mohon bantuannya bapak..terima kasih
Yth mas Taufik.
Urutan menghitung penambah:
1. Hitung volume benda (VB).
2. Hitung volume shrinkage benda: (VS = VB x % shrinkage)
3. Hitung volume penambah (VP = VS / EP, dimana EP = efisiensi penambah).
4. Tentukan modul penambah (MP) biasanya digunakan MB : ML : MP = 1 : 1.1. : 1.2 (Wlodawer)
5. Hitung diameter penambah (DP) dengan tinggi penambah HP = 1.5 DP. .
Perbedaan konvensional dengan penggulaan sleeve hanya pada EP:
a. EP Konvensional 15% (max)
b. EP Sleeve dengan cover 50%, tanpa cover 35%
Semoga membantu.
Assalamualaikum
Yth. Bapak R.Widodo
Idealnya untuk menentukan ukuran riser adalah modul riser lebih besar dari modul coran dan volume yang dibutuhkan produk coran. Tetapi dalam kasus yang saya temukan dengan menggunakan persamaan diatas didapat volume dan ukuran yang sudah memenuhi, tapi modul riser masih lebih kecil dari modul coran. Jika ukuran riser dibuat memenuhi modul dan volume butuh, yield casting menjadi sangat kecil sekitar 30%.
Mohon pencerahan bapak.
Terima kasih
Waalaikumsalam.
Yth mas Effan.
Sebenarnya bila Anda sudah dapatkan volume penambah melalui perhitungan diatas, dengan asumsi penambah silnder dengan h = 1.5 x Dp, maka Anda sudah bisa menghitung diameter penambah sbb:
Vp = 0.25 x 3.14 x Dp^2 x h
Vp = 0.25 x 3.14 x Dp^2 x 1.5 x Dp maka Dp sudah bisa dihitung.
Seanjutnya tinggal Anda hitung modul penambah (Mp) dengan Dp yang sudah dihitung tadi dan bandingkan dengan modul benda atau bagian benda yang akan diberi penambah (Mb).
Bila Mp > Mb, maka penambah bisa digunakan.
Semoga membantu.
Assalamualaikum
Yth. Bapak R.Widodo,
Pak widodo, bagaimana cara membuat Exothermic Sleeve. material sudah tahu, flowsheetnya saya saya belum bisa dan material nya sudah ada. tapi gagal terus.
Terimakasih atas waktu
dan tempat.
Sincerely,
Alwin Maulana
Waalaikumsalam
Yth mas Alwin.
Sayang Anda tidak menjelaskan kegagalan yang dimaksud. Namun bila Anda sudah mengetahui materialnya, asumsi sy masalahnya adalah pada cara membentuk sleeve nya.
Bila Anda menggunakan bahan Al powder dan Fe2O3 untuk menghasilkan thermit reaction (mungkin juga bahan lain yang Anda temukan), maka Anda masih perlu bahan yang dapat dibentuk sebagai pembawanya. Berbagai bahan dapat Anda coba gunakan, seperti sekam, sabut kelapa ataupun kertas bekas (prinsipnya memiliki efek isolator panas). Anda hanya perlu melumat bahan2 tersebut dengan dicampur perekat (kanji, dextrin dll) agar menjadi adonan yang dapat dibentuk, kemudian membubuhkan Al dan Fe2O3 dengan persentase tertentu, membentuk menjadi sleeve dan mengeringkannya dalam tungku (harus kering).
Semoga membantu.
assalamualaikum bpk R.Widodo
pak mau tanaya kalau produknya berupa pulley dengan diametaer 50mm dengan ukuran cetakan 31x16x7 cm
cara menghitung volume benda pakek type yg mana?
cara menghitung saluran risernya bagaimana?
terimakasih atas waktu dan tempatnya
Waalaikumsalam.
Yth mbak Endang.
Tentu Anda harus menghitung volume benda terlebih dahulu. Untuk itu selain diameter Anda perlu juga menentukan tingginya, sehingga Anda bisa menggunakan formulasi:
VB = 0.25 x 3.14 x D^2 x tinggi.
Selanjutnya Anda dapat menghitung volume penambah dengan formulasi dari artikel diatas, setalah Anda tetapkan bahannya (% susut). Kemudian menggunakan tabel untuk menentukan D penambah berdasarkan Volumenya.
Semoga membantu.
pak mau tanya lagi
kalau rumus pembuatan cetakan pasir itu bagaimana dan perhitungan kebutuhan logam cair
Yth mBak Endang.
Tentang pasir cetak dapat Anda lihat di: https://hapli.wordpress.com/foundry/pasir-cetak/
Kebutuhan logam cair = Berat produk cor + berat penambah + berat system saluran
Dimana:
Berat produk cor = berat produk + machining allowance
Berat penambah lihat di: https://hapli.wordpress.com/foundry/teknik-perancangan-pengecoran/perhitungan-penambah/
Berat system saluran lihat di: https://hapli.wordpress.com/foundry/teknik-perancangan-pengecoran/perhitungan-sistem-saluran/
Semoga membantu.
assalamualaikum pak
saya mau bertanya penyusutan proses pengecotan alumuniun berapa pak ?
dan berapa penambahan untuk proses pemesinan pada produk pulley pak
Waalaikumsalam.
Yth mas Reza.
Volume (solidification) cotraction pada pengecoran aluminium rata2 6.5% (lihat Beeley; Foundry Technology). Machining allowance tergantung dari kualitas dan metode pengecoran.
Semoga membantu.
metode pengecoran logam cetakan pasir pak
Assalamu’alaikum Bapak R. Widodo
Saya mau bertanya pak, bagaimana cara menghitung tinggi hidrolis (h) dimana saya menggunakan “riser sleeve” yang diletakkan pada bagian atas benda cor (cope) sedangkan ukuran dari tinggi penambah dapat divariasikan?
jika saya menggunakan rumus h = a – b/2, apakah nilai (a) tersebut harus mengacu pada ketinggian riser juga pak? Jika iya, berarti nilai (a) tersebut adalah : tinggi riser yg digunakan + nilai (b)
apa betul demikian pak? terima kasih pak sebelumnya
Waalaikumsalam.
Yth mas Rio.
Tinggi hidrolis dihitung sebagai berikut:
a. Untuk pressurished system: dari permukaan pouring basin.
b. Untuk unpressurished system: dari bibir pouring ladle.
Semoga membantu.
Saya ingin tanya mungkin sedikit keluar dari topik untuk contoh untuk menghitung densitas teoritis dari spesimen Al-Cu diperlukan fraksi massa Al dan fraksi massa Cu untuk tahu jumlah fraksi massa berapa gram bagaimana?
Yth mas Teknomotif.
Tentu Anda harus tahu terlebih dahulu komposisi kimia bahan Anda, misalnya dengan menggunakan uji spektrometri. Dari uji ini Anda akan tahu berapa %Al dan %Cu serta lainnya yang terkandung dalam material untuk menghitung fraksi massa.
Semoga membantu.
Contoh jika berat benda 27gram dan kandungan Al:92,4% dan Cu: 6,7% cara menghitung fraksi massa bagaimana?
Karena fraksi massa terpakai untuk mencari densitas teoritis spesimen dan masih belum paham pada fraksi massa, terima kasih
Assalamualaikum pak saya ingin bertanya, fungsi penambahan radius pada leher penambah untuk apa yaa pak? Dan apakah ada ukuran khusus untuk pemberian radius nya (seperti harus 45° atau terserah)? Terimakasih pak mohon bantuannya
Biar gampang aja nyabut patternnya… 😀
Waalaikumsalam.
Yth mBak Bela.
Pada besi cor bentuknya bukan radius, melainkan takik, gunanya untuk memberikan daerah patah ketika penambah dipukul patah. Sedangkan untuk material ulet bentuk radius memperikan efek peningkatan modul dileher penambah.
Semoga membantu.
Assalamualaikum Wr.Wb Bapak R.Widodo
Saya ingin bertanya Jika produknya berupa Flange Reducer dengan ukuran diameter besar 4 inch, diameter kecil 2 inch, panjang total 5 inch.
cara menghitung volume benda pake type yg mana?
cara menghitung saluran risernya bagaimana?
Terimakasih atas waktu dan tempatnya
Wassalamualaikum Wr.Wb
Assalamualaikum pak, saya ingin bertanya. Untuk desain top riser berarti tidak perlu menggunakan leher riser ya pak?
Dan mau bertanya untuk persentase penyusutan(s) material FC itu kisaran berapa persen ya pak?
Dan kalau misal volume penambah tidak memenuhi volume yang dibutuhkan itu bagaimana ya pak?
Terimakasih pak, mohon bantuannya
Waalaikumsalam.
Yth mas Vano.
Untuk top riser, diameter penambah hasil perhitungan dapat dinyatakan sebagai leher penambah, selanjutnya diameter membesar keatas agar pola riser dapat dikeluarkan keatas.
Volume shrinkage pada material besi cor kelabu (karena adanya pemuaian saat pembentukan grafit) bisa nol atau bahkan expansi. Ini dapat dilihat dari nomogram VDG, sehingga pada dasarnya produk besi cor kelabu dapat dicor tanpa riser.
Untuk kasus volume susut besar, maka agar penambah mampu menyuply cairan saat pembekuan, maka efisiensi penambah harus ditingkatkan, misal dengan menggunakan isolating/exothermic sleave, menggunakan exothermic powder pada riser, atau bisa juga menuang dari penambah setelah 1/3 volumenya terisi.
Semoga membantu.
Assalmualaikum pak widodo
Saya mau bertanya untuk penambah,ketentuan penggunaan penambah itu berdasarkan modul ,yang mana jika modul di bawah 1,2 maka tidak perlu penggunaan riser,yang ingin saya tanyakan ketentuan tersebut berdasarkan apa ,terimakasih pak🙏
Waalaikumsalam.
Yth mas Hadiyan.
Pada prinsipnya pada setiap pembekuan logam akan terjadi susut kristalisasi seberapa cepat pun logam cair dibekukan. Penambah (feeder) berfungsi untuk memberi asupan pengganti susut tersebut. Jadi semua pembekuan logam perlu penambah berapapun besar modulnya.
Kecuali Grey Cast Iron. Sebab dia mengandung grafit yang saat terbentuknya mengakibatkan terjadi pemuaian. Bila pemuaian grafit terjadi lebih besar dari susut kristalisasi, maka penambah tidak diperlukan. Besarnya pemuaian grafit merupakan fungsi dari Modul benda, komposisi bahan (C, Si) dan temperatur cor (tepatnya seberapa besar selisih Tcor dengan Tmold).
Jadi pernyataan Anda hanya berlaku untuk:
1. Besi Cor kelabu.
2. Agar bisa tanpa penambah, besaran Modul harus didukung oleh C dan Si cukup serta temperatur cor serendah2nya (silakan lihat Nomogram VDG)
Semoga membantu.